Mobil terbang konsep Hyundai S-A1 yang akan digunakan di IKN dipamerkan di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, 25 November 2022. TEMPO/Dicky Kurniawan
GOOTO.COM, Jakarta - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menanggapi wacana uji coba mobil terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut dia, ini merupakan gagasan ambisius yang sangat prospektif.
Terlepas dari harganya yang sangat murah jika dibandingkan dengan sebuah helikopter, Yannes Pasaribu menilai mobil terbang lebih mudah untuk mengakses daerah-daerah yang belum ada infrastruktur jalannya.
"Bagi tahapan awal penyiapan IKN, tentu gagasan ambisius kendaraan ini akan sangat prospektif. Rencana pengembangan IKN sebagai sebuah ‘kota pintar masa depan’ yang akan didukung oleh infrastruktur teknologi cerdas dengan penggunaan sumber negeri bebas polusi,” ujar Yannes, dikutip dari Antara.
Namun, Yannes mengatakan ada sejumlah langkah yang harus disiapkan sebelum merealisasikan wacana mobil terbang di IKN. Salah satunya soal sertifikasi aspek keselamatan dan keamanan dari taksi terbang.
"Perlu juga segera disusun regulasi baru oleh pemerintah terkait dengan pengoperasian mobil terbang autonomous untuk operator komersial, kargo dan swasta/privat serta perlu segera disusun regulasi baru oleh pemerintah terkait dengan NIK kendaraan jenis baru ini," ucap dia.
Yannes juga menekankan perlunya persiapan infrastruktur sistem grid untuk pengisian daya dan stasiun pengisian baterai. Selain itu sertifikasi dan persyaratan pengujian yang ketat juga harus diterapkan dengan mengikuti standar konvensi internasional kelaikan dan keamanan penerbangan.
ZAIDAN FADHIL | ANTARA
Baca juga: Selain Mobil Listrik, MG Motor Hadirkan Mobil Hybrid di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto