GOOTO.COM, Jakarta - Konsultan tim pabrikan Red Bull Racing Helmut Marko dikenal sebagai orang yang tidak banyak basa-basi, bahkan cenderung kejam ketika berhadapan dengan pembalap muda Formula 1. Sikap ini yang akhirnya menghasilkan pembalap juara dunia seperti Max Verstappen.
Saat wawancaranya bersama Road and Track, Marko bahkan tidak keberatan jika disebut sebagai orang yang cenderung kejam saat berbicara dengan pembalap F1. Karena menurutnya, sebagai konsultan, dirinya harus bicara blak-blakkan kepada driver.
“Dalam motorsport selalu ada alasan untuk tidak menang: mesin, ban, sasis, dan sebagainya. Sayangnya, banyak pengemudi yang didukung oleh orang tua yang menghabiskan banyak uang, terkadang lebih banyak uang daripada (bakat) yang mereka miliki," kata dia, dikutip Gooto.com dari Speedweek.
"Adalah tugas saya untuk memberi tahu mereka kapan mereka harus pergi ke arah yang berbeda dan berhenti membuang-buang uang. Kebenaran terkadang bisa menyakitkan,” ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut Marko mengatakan bahwa sikap tersebut membuat pembalap tim pabrikan Red Bull Racing menjadi mungkin untuk memenangkan balapan Formula 1. Menurut dia, pembalap muda harus siap menghadapi berbagai tekanan.
“Kami membuat kejuaraan menjadi mungkin. Tentu ada banyak tekanan. Tapi jika Anda tidak tahan dengan tekanan, maka balapan adalah sesuatu hal yang salah bagi Anda," ucap Marko menjelaskan.
Tekanan seperti itu nyatanya juga dialami oleh Max Verstappen dalam kariernya bersama Red Bull Racing. Sedangkan Daniel Ricciardo juga dinilai berhasil dengan baik di masa lalu untuk tampil di Formula 1.
"Ini bukan bagian yang baik dari karier Anda untuk memiliki Max sebagai rekan setim. Max sangat spesial. Tugasku adalah seperti itu. apakah itu kejam? Saya kira tidak," kata pria Austria tersebut.
Baca juga: Alasan Mooney VR46 Racing Team Tak Pakai Motor Ducati GP23 di MotoGP 2023
SPEEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto