Toyota Veloz catatkan ekspor kendaraan CBU hingga 70.000 unit. (Foto: Toyota)
GOOTO.COM, Jakarta - Kendaraan ekspor dari Toyota Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai 297 ribu unit. Toyota mampu mendominasi total ekspor CBU sebesar 63 persen dari 473.602 unit.
Adapun 297 ribu unit kendaraan Toyota buatan pabrik di Karawang, Jawa Barat, diterima dengan baik oleh konsumen mancanegara di lebih dari 80 negara. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional, sejak tahun 1987 hingga tahun 2022.
Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan Toyota brand ke berbagai negara tujuan ekspor, dan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya.
Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) saat dijumpai di Jakarta, 26 Januari 2023 mengatakan bahwa perjalanan pertumbuhan dan pencapaian ekspor industri otomotif nasional bukanlah suatu proses yang dapat diraih Toyota secara singkat, ataupun instan namun membutuhkan kerja keras juga proses yang cukup panjang.
“Sejak tahun 1987, selama 35 tahun kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia buatan anak bangsa, dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan Toyota brand di sepanjang tahun 2022,” kata Bob Azam.
Toyota Indonesia mampu mendominasi total ekspor CBU sebesar 63%. (Foto: Toyota)
Dirinya menambahkan bahwa Toyota Veloz yang baru kami ekspor padatahun lalu, menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit. "Tahun ini, kami juga akan melakukan ekspansi negara tujuan ekspor ke Kawasan Afrika, sebagai salah satu strategi untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tentunya, pencapaian ini tidak dapat kami raih tanpa adanya dukungan, insentif, serta kebijakan penuh dari Pemerintah. Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global pun, Toyota Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor tahun 2023 akan naik sebesar 5 persen.”
Situasi perekonomian global di tahun 2023 yang diprediksi melambat, menjadi tantangan bagi kinerja ekspor dalam negeri. Pemerintah pun terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal tersebut selaras dengan upaya yang dilaksanakan oleh TMMIN di tahun lalu, yang berhasil membuka pasar ekspor kendaraan Toyota Indonesia ke Australia dan tahun ini akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika. Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor yang positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan dengan teknologi elektrifikasi.
Pengembangan industri lokal untuk komponen kendaraan, penguatan kemampuan SDM nasional yang menyeluruh di industri otomotif meliputi rantai pasok dan seluruh stakeholder, serta penyelarasan roadmap industri dengan roadmap bauran energi nasional dan roadmap emisi Indonesia.
Menurut Bob, road map pengembangan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau.
"Partisipasi aktif kami dalam mendukung target Pemerintah untuk dekarbonisasi kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen nyata dengan membangun ekosistem elektrifikasi yang meliputi eskalasi kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia dan permintaan pasar global,” ujar Bob Azam.
Baca: Avanza-Veloz Jadi Model Terlaris Toyota 2022, Terjual 92.641 Unit
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.