GOOTO.COM, Jakarta - Le Mans Bugatti Circuit yang akan menjadi perhelatan kelima MotoGP 2023, 11-14 Mei, akan memberikan tantangan tersendiri bagi para pembalap. Skala 1 sampai 6, MotoGP Prancis ini banyak dinilai para pembalap memiliki tingkat kesulitan rata-rata 4.

Hal ini karena para pembalap akan sangat mengandalkan deselerasi yang kuat dan berharap temperatur ideal di sistem pengereman dengan cakram pilihan High Mass. Material rem ini juga diandalkan ketika hujan, karena ada penutupnya.

Dijelaskan oleh para ahli dari Brembo bahwa, setiap lap di salah satu sirkuit tertua menggelar MotoGP ini adalah, setiap pembalap akan melakukan pengereman sebanyak sembilan kali dengan total 29 detik. Ini menunjukkan setara dengan 32 persen dari lamanya waktu balapan.

Para pembalap akan melakukan pengereman dua kali di lima tikungan pertama dan tak lebih dari tiga detik ketika melakukan pengereman. Kemudian tikungan 6 dan 9, merupakan pengereman yang cukup lama, sekitar 3,3 detik hingga 4,9 detik di tiap tikungan.

Tentu saja ini membuat rem tak mendapat waktu untuk pendinginan. Begitu juga di sirkuit transalpine ini memiliki karakter minim cengkeraman ketika melakukan pengereman dari 190 kpj. Bila ditotal tekanan kilogram yang diberikan dari awal start hingga finis balapan mencapai 970 kg.

Dari sembilan kali pengereman setiap lapnya di sirkuit Le Mans, dua di antaranya sangat menggantungkan pengereman kuat, empat tikungan masih kesulitan medium dan tiga sisanya pengereman ringan.

Pengereman yang dituntut paling kuat di sirkuit Le Mans adalah di tikungan sembilan, sebab motor dari kecepatan 292 kpj harus ditundukkan hingga 105 kpj dalam waktu 4,5 detik. Adapun tekanan dari cairan rem mencapai 10 bar. Pembalap akan menekan tuas rem setara 5,2 kg dengan deselerasi mencapai 1,5 G, membutuhkan jarak pengereman hanya 233 meter.

Pilihan Editor: Jelang MotoGP Prancis 2023: Enea Bastianini Masih Absen, Diganti Danilo Petrucci

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.