Toyota Connected Logo. (Ilustrasi: Toyota)
GOOTO.COM, Jakarta - Toyota kembali dilanda masalah usai skandal di beberapa model mobilnya di Jepang. Kali ini Toyota Motor Corporation mengungkapkan adanya masalah kebocoran data konsumen di wilayah Asia dan Oceania.
Terungkap data konsumen berupa nama, alamat, nomor telepon, alamat email dan jenis kendaraannya bisa diakses secara bebas sejak Oktober 2016 sampai Mei 2023. Sebelumnya insiden kebocoran data sudah terjadi terlebih dahulu di Jepang.
Terdapat informasi kendaraan 2.1 juta pengguna atau hampir semua konsumen yang mendaftar di platform cloud Toyota sejak 2012.
Pihak Toyota menjelaskan kebocoran disebabkan human error atau kelalaian pekerja terkait. Awal pihak pabrikan menemukan kejanggalannya adalah saat Toyota Connected Corp melakukan investigasi terhadap insiden terdahulu di Jepang, tepatnya pada 7 April 2023.
“Kami percaya bahwa insiden ini juga terjadi karena kurangnya sosialisasi serta penegakan aturan penanganan data. Kami telah mengimplementasikan sistem untuk memonitor konfigurasi cloud,” kata pihak Toyota dikutip Reuters, Sabtu, 3 Juni 2023.
Saat ini pihak Toyota tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut berdasarkan regulasi dan hukum di masing-masing negara terkait.
Hingga kini belum dijelaskan lebih rinci jumlah konsumen yang akan terkena imbas serta di mana saja negaranya, hanya disebutkan berlokasi di area Asia dan Oceania. Toyota juga belum mengungkapkan apakah konsumen Lexus juga terkena dampaknya.
Soal kebocoran data, Toyota mengatakan bahwa hanya ada beberapa informasi saja yang mungkin bisa diakses oleh publik. Data lainnya seperti lokasi kendaraan dan kartu kredit tampaknya tidak bocor.
Kejadian yang sama sebenarnya juga pernah terjadi terhadap konsumen Lexus pada tahun 2013. Masalah tersebut disebut juga karena human error.
Cloud system yang ada diatur untuk publik bukannya privat, sehingga dapat mengekspos informasi penting seperti lokasi kendaraan dan nomor identifikasi mobil. Beruntungnya Toyota menyebut tidak ada laporan gangguan terkait hal tersebut.
Toyota akhirnya memutuskan untuk memblokade akses dari luar ke data internal serta melakukan investigasi untuk semua platform cloud.
Periode saat cloud berpotensi dapat diakses secara eksternal 9 Februari 2015 - 12 Mei 2023. Namun Toyota melalui rilis resmi pada 31 Mei lalu sudah menegaskan, "Pada prinsipnya, informasi pelanggan di atas secara otomatis dihapus dari lingkungan cloud dalam waktu singkat setelah data peta didistribusikan dan tidak disimpan atau diakumulasikan secara terus menerus selama periode tersebut."
Ini menjadi tantangan berarti khususnya setelah Koji Sato menempati posisi CEO sejak 1 April 2023. Ia menggantikan Akio Toyoda yang belakangan bersama Daihatsu menghadapi kecaman akibat manipulasi 88.000 unit tes tabrak.
Pilihan Editor: Toyota akan Memproduksi SUV 3 Baris Bertenaga Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.