Kementerian Perdagangan melakukan sidak di gudang tempat penyimpanan produk oli palsu di kawasan Tangerang, Banten. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan kerugian dari adanya oli ilegal ini mencapai Rp 16,5 miliar. TEMPO/Riani Sanusi Putri
GOOTO.COM, Jakarta - Pelumas palsu saat ini sangat sulit untuk dibedakan dengan pelumas asli. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI) Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri saat talkshow bertema talkshow bertema “Upaya Bersama Memerangi Pelumas Palsu”, Kamis, 24 Agustus 2023 di Jakarta.
“Oli palsu ada yang menggunakan segel dobel. Masyarakat sangat sulit membedakan mana pelumas asli atau pelumas palsu,” yakin Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Namun Tri Yuswidjajanto Zaenuri memberikan panduan kepada masyarakat yang masih belum paham terhadap pelumas palsu. “Konsumen akan direkomendasi memperpendek penggantian pelumas. Jangan terkecoh apabila penggunaan oli lebih pendek. Selain itu penawaran harga oli miring menjadi indikasi bukan oli asli,” ujar dia.
Dirinya mengakui dengan wujud pelumas palsu seperti pelumas asli tentunya menyulitkan konsumen mendeteksi oli palsu di kendaraannya. “Mereka mengetahuinya setelah berdampak pada mesin dan mengeluarkan biaya untuk penggantian komponen.”
Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengatakan bahwa pelumas palsu tidak lagi menggunakan pelumas bekas. Karena regulasi pengolahannya sudah ada penanggung jawabnya dan tersertifikasi, mulai dari pengumpul oli bekas hingga pengolahannya.
Menggunakan scan barcode juga tidak bisa dijamin konsumen memakai pelumas asli. Bisa saja produsen pelumas palsu membuat website yang menunjukkan produknya. Karena laman website terbilang sangat mudah dibuat.
“Pemalsu juga melakukan belajar seperti apa yang dilakukan oleh produsen asli,” ujar Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Adapun untuk mengetahui pelumas yang dipasarkan adalah pelumas asli atau palsu adalah paling cepat bisa diketahui hanya dari uji laboratorium.
“Tidak banyak laboratorium yang memiliki fasilitas uji pelumas. Karena hanya melalui uji laboratorium, lebih ilmiah dan otentik, bila tidak sesuai buktinya bisa diproses. Uji laboratorium ini bisa diketahui hasilnya selama seminggu atau dua minggu,” jelas Binsar Panjaitan selaku Ketua Tim Pengawas dan Penindakan Produk Logam dan Elektronik Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga di bawah Kementerian Perdagangan RI.
Pilihan Editor: 3 Tips Memilih Oli Mobil Sesuai Kebutuhan Mesin
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.