Sejumlah truk mengantre mengisi bahan bakar jenis Bio Solar di SPBU Pertamina Rest Area KM 57 A, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 15 April 2023. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - PT Pana Oil Indonesia memberikan edukasi kepada para pengguna kendaraan berat dalam hal penerapan bahan bakar biodiesel B35. Menggelar Forum Group Discussion (FGD) Pana Talk with Expert dengan tema Sifat Biodiesel B35, pada 29 Agustus 2023.
FGD ini menghadirkan narasumber Tri Yuswidjajanto Zaenuri, pakar konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Direktur Eksekutif Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Bambang Tjahjono dan dimoderatori oleh Senior Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia Dian Wahyu Bawono.
Isu yang diangkat adalah kekahawatiran penggunaan B35, sehingga dapat memberikan edukasi sekaligus solusi atas beberapa keluhan yang sering disampaikan para pengguna. Akibat dari penggunaan bahan bakar biodiesel dengan kadar fatty acid methyl ester (FAME) sebesar 35% ini.
Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa implementasi B35 masih relatif baru. Oleh sebab itu, produsen pelumas PanaOIL merasa perlu memfasilitasi edukasi tentang B35 kepada para pengguna.
PT Pana Oil Indonesia memberikan edukasi kepada para pengguna kendaraan berat dalam hal penerapan bahan bakar biodiesel B35, 29 Agustus 2023. (Foto: Pana Oil Indonesia)
“Sebagai produsen pelumas dalam negeri, PanaOIL siap menerima kebijakan mandatory Biodiesel B35. Pana Oil aktif memberikan edukasi tentang B35 kepada para pengguna. Penjelasan dari para expert dan praktisi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang B35 sehingga dapat menjaga performa mesin dan alat berat tetap optimal,” ujar Raymond Widjaja.
Biodiesel B35 merupakan bauran 65% solar dan 35% biodiesel dari FAME. Pemerintah mewajibkan B35 sejak 1 Februari 2023 dan diimplementasikan secara serentak di dalam negeri per 1 Agustus 2023.
Sejak diterapkan, pengguna B35 menyampaikan beberapa keluhan, seperti lebih sering servis filter bahan bakar, banyaknya deposit/kontaminan dikarenakan pelumas, kadar air dalam B35, konsumsi bahan bakar lebih boros, dan lainnya.
Director B2B PT Pana Oil Indonesia Effendy Liemuel menegaskan juga bahwa, dalam sesi Pana Talk with Expert, para pakar dan praktisi secara tegas menyampaikan bahwa tidak ada kaitan langsung antara pelumas dengan performa mesin yang menggunakan bahan bakar biodiesel B35. Akan tetapi, lanjutnya, untuk menjaga kinerja mesin, terutama alat berat, para pengguna biodiesel B35 perlu lebih rutin melakukan pemeliharaan.
“Kami menyadari bahwa teknologi baru selalu memiliki tantangan. Pandangan pakar dan praktisi sangat clear, bahwa biodiesel B35 tidak ada kaitan langsung dengan penggunaan pelumas mesin,” tutur Effendy Liemuel.
Pilihan Editor: Mitsubishi Fuso Canter Cold Chain Jadi Andalan Bantu Program Pemerintah
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.