Ruang depan atau kokpit Suzuki XL7 Hybrid. (Foto: Tempo/Kusnadi Chahyono)
GOOTO.COM, Jakarta - Mobil yang terparkir di tengah situasi yang panas, suhu luar akan mempengaruhi temperatur di dalam mobil sehingga pada musim panas bagian interior mobil dapat lebih panas dari suhu luar.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa bagian interior mobil dapat mencapai 30 derajat celcius lebih panas dibandingkan suhu luar karena beberapa faktor seperti interior kabin yang dominan berwarna gelap, kaca mobil yang terekspos langsung dengan sinar matahari, dan sebagainya.
Hariadi, Asst. to Service Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) mengatakan bahwa cuaca panas yang saat ini terjadi dapat mempengaruhi perilaku berkendara terutama setelah mobil terparkir dengan durasi waktu yang cukup lama di bawah sinar matahari.
“Pemilik kendaraan mungkin menyadari bahwa setelah mobil terparkir, suhu dalam kabin sering kali dirasa lebih panas dibandingkan suhu udara luar ruangan. Hal ini disebabkan suhu panas yang diserap oleh kendaraan dan terperangkap di ruang kedap (kabin) bisa menghasilkan suhu hingga 30 derajat lebih tinggi dari suhu luar ruangan. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan pemilik kendaraan ketika hendak berkendara,” kata Hariadi dalam keterangan persnya, Selasa, 19 September 2023.
Hariadi menambahkan jika mobil terpaksa harus parkir di tempat yang terkena sinar matahari langsung, maka pemilik mobil dapat melakukan beberapa hal agar hawa panas yang ada di dalam kabin segera netral kembali. Cara ini bisa dilakukan dengan mudah, seperti berikut:
1. Menyalakan Mesin Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyalakan mesin mobil. Pertama, pastikan transmisi mobil dalam posisi parkir atau netral.
Kedua, pastikan AC dalam posisi tidak aktif, sehingga mesin diberikan waktu untuk bekerja secara bertahap setelah lama berhenti.
2.Membuka Kaca Jendela Mobil
Setelah menyalakan mesin mobil, pengendara dianjurkan untuk membuka seluruh kaca jendela mobil. Mulai dari kaca pengemudi, penumpang baris pertama, hingga kaca mobil penumpang baris kedua.
Membuka kaca mobil ini dilakukan untuk membuka ruang sebagai sirkulasi udara yang ada di dalam mobil. Sirkulasi udara akan menetralkan suhu yang lama terperangkap di dalam mobil tadi, sehingga udara dalam mobil kembali aman untuk dihirup pengendara.
Usahakan membuka jendela di tempat yang memiliki udara segar, bersih, terhindar dari debu dan bau yang kurang sedap.
Bangku penumpang di Suzuki XL7 Hybrid. (Tempo/Kusnadi Chahyono)
3. Menyalakan Mesin Mobil dan AC
Langkah selanjutnya adalah menyalakan AC mobil. Pastikan untuk menyalakan AC mobil di suhu yang paling rendah dan tingkat hembusan besar, atau dapat pula menggunakan fitur AC Auto selama 2 menit untuk menetralkan kembali suhu di area kabin mobil.
Setelah 2 menit dan suhu kabin kembali normal, kaca mobil dapat kembali ditutup dan suhu AC dapat diatur menjadi normal yaitu pada kisaran suhu 22-24 derajat celcius.
4. Menggunakan Sarung Mobil selama Parkir
Untuk menghambat peningkatan suhu drastis di tengah cuaca panas dan pantulan sinar matahari langsung ketika sedang terparkir, pemilik kendaraan sebaiknya melindungi mobil dengan sarung mobil, pastikan menggunakan sarung mobil yang mempunyai kualitas material yang baik atau yang tidak berdampak buruk pada lapisan permukaan cat kendaraan.
Sarung mobil memiliki banyak manfaat karena selain berfungsi sebagai penghambat paparan sinar matahari langsung ke mobil, sarung mobil juga berguna untuk melindungi keawetan bodi eksterior mobil dari warna yang pudar akibat terpaan cuaca yang berubah-ubah secara langsung.
Selain sarung mobil, cover bagian kaca dan pemilihan kaca film yang berkualitas juga menjadi faktor penjaga suhu kabin kendaraan tetap terjaga.
Ketika mobil akan parkir di tengah suhu panas atau di bawah paparan langsung sinar matahari dengan rentang waktu yang lama, pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan barang-barang yang disimpan di dalam mobil.
Seain itu saat kondisi cuaca panas, pemilik kendaraan sebaiknya segera membuang sisa sampah makan atau minuman dan menghindari penyimpanan barang berbahan dasar aerosol yang mudah menguap seperti parfum, deodorant spray, pengharum mobil spray, pemantik api (mancis), dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan barang-barang dengan kandungan aerosol akan rentan meledak jika terpapar panas.
Pilihan Editor: Mobil Hybrid Berteknologi SHVS Perlu Perhatian
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.