Ban Michelin untuk mobil listrik Alpine A290. (Foto: Alpine)
GOOTO.COM, Jakarta - Tekanan angin ban punya pengaruh besar terhadap pengendalian serta efisiensi bahan bakar. Tentunya patut dilakukan pengecekan setiap pekan untuk memastikan mobil dapat melaju dengan baik di jalan raya. Saat ini sudah ada teknologi Tire Pressure Monitoring System (TPMS) yang memudahkan pengendara memantau tekanan angin kapanpun.
Namun ada satu masalah di mana tidak sampai seminggu tekanan angin ban sudah berkurang. Banyak hal yang patut diperhatikan dengan berkurangnya tekanan angin ban. Berikut Gooto merangkum masalah tekanan angin ban bisa berkurang:
- Tertancap Paku
Terkadang tanpa diketahui ada paku menancap di tapak ban, disadari ketika tengah melakukan pencucian kendaraan. Teknologi ban tubeless cukup membantu angin dapat tertahan keluar, namun dalam jangka panjang tekanan angin ban bisa berkurang. Penanganannya bisa datang ke toko ban untuk dilakukan penambalan atau penggantian ban.
- Temperatur Ban
Apabila menggunakan angin biasa, tekanan ban bisa mengalami perubahan yang cukup signifikan. Banyak yang memberikan saran untuk memakai Nitrogen, beralasan bahwa komposisinya lebih kering berbanding udara dari kompresor yang mengandung lebih banyak uap air. Nitrogen juga tidak berpengaruh terhadap temperatur apabila kendaraan disimpan cukup lama di garasi.
- Pentil dan Katup Pentil Bocor
Sering terjadi di kendaraan yang terjemur matahari atau tersimpan lama di suhu ruang yang lembab. Menjadikan karet pembatas penahan udara di pentil mengalami getas dan angin dapat keluar dari sela-sela pentil. Mengetahuinya cukup menggunakan air sabun, apabila ada udara berupa gelembung keluar, dipastikan pentil harus dilakukan penggantian segera.
- Kerusakan Pelek
Akibat tekanan angin ban yang kurang, membuat redaman ke permukaan jalan tidak maksimal. Ketika menghantam kubangan, memungkinkan tepian pelek juga ikut menghantam tepian kubangan. Hal ini membuat pelek menjadi peyang dan tekanan angin bisa berkurang drastis.
Penggunaan alat yang tak tepat saat membuka ban juga bisa membuat dinding bagian dalam pelek juga rusak, membuat tekanan angin ban tubeless selalu hilang. Solusinya mengganti dengan pelek baru, atau menggunakan ban dalam yang sesuai dengan ukuran ban.
- Retak ban
Membiarkan tekanan angin ban terlalu lama kekurangan, semestinya menjadikan konstruksi ban mengalami kerusakan. Bagian dinding ban terjadi pecah-pecah dan bibir ban yang mencengkram tepian pelek menjadi sering bergerak dan bergesekan, menjadikan udara mudah keluar. Pentingnya selalu memberikan tekanan angin yang sesuai dengan ban.
- Pemilihan Ban
Pastikan memakai ban yang sesuai dengan jenis kendaraan dan jalanan yang sering dilewati. Apabila menggunakan kendaraan jenis SUV namun ban yang dipakai adalah untuk sedan, memang berdampak pada kenyamanan dan kesenyapan kabin. Namun akan kehilangan performa ketika melewati jalur semi offroad. Tidak menggunakan profil ban yang terlalu kecil dari pelek standar bawaan kendaraan. Apabila ingin menggunakan ban lebih besar, dipastikan masih ada ruang yang memadai untuk pergerakan dinding ban tidak membentur fender, berpotensi merobek ban.
Pilihan Editor: 5 Penyebab Bunyi Gemuruh Muncul dari Ban Mobil
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto