GOOTO.COM, Jakarta - Mercedes-Benz eSprinter menjadi pionir mobil komersial listrik di segmen van besar. Pertama kalinya, pelanggan di Amerika Utara dapat membuat armada mereka lebih ramah lingkungan dengan van baterai-listrik bebas emisi CO bertanda bintang Mercedes-Benz. 

Selain efisiensi yang dioptimalkan, eSprinter baru menawarkan kepada pelanggannya banyak inovasi teknis yang menjadikan berkendara lebih nyaman dan penggunaan secara komersial menjadi lebih menguntungkan. 

Diyakini Mercedes-Benz eSprinter baru juga sangat serbaguna: tergantung pada kebutuhan mereka, pelanggan di seluruh dunia kini dapat memilih jangkauan yang lebih luas atau muatan yang lebih banyak berkat beragam varian di sebagian besar pasar. 

Kabin Mercedes-Benz eSprinter. (Foto: Mercedes-Benz)

Tergantung pada pilihan yang tersedia di pasar mereka, pelanggan memiliki dua pilihan model dan panjang bodi serta tiga ukuran baterai yang berbeda. 

Mercedes-Benz eSprinter terbaru pada awalnya akan tersedia dalam bentuk van panel panjang dan atap tinggi di AS dan Kanada dengan baterai 113 kilowatt hour (kWh) (kapasitas yang dapat digunakan), sementara pasar Eropa juga akan menerima baterai 56 kWh dan 81 kWh. 

Selain itu, Mercedes-Benz eSprinter ini juga akan tersedia sebagai model sasis untuk pertama kalinya di kemudian hari. Hal ini menjadikan eSprinter sebagai kendaraan yang menarik bagi banyak industri baru dan juga bagi para upfitters atau karoseri.

Permanent Magnet Synchronous Motor (PSM), yang berbobot sekitar 130 kilogram, memiliki ciri efisiensi tinggi dan manajemen termal yang optimal. Motor ini tersedia dalam tingkat daya output puncak 100 atau 150 kilowatt dan menghasilkan torsi hingga 400 Nm. Bobot kotor maksimum kendaraan (hingga 4,25 ton) serta kemampuan untuk menarik trailer muatan hingga 2 ton.

Dilengkapi dengan baterai terbesar yang ada, jangkauan listrik, berdasarkan simulasi menggunakan siklus WLTP, mencapai 440 kilometer. Rentang simulasi berdasarkan siklus kota WLTP adalah hingga 530 kilometer. Jangkauan yang diperluas ini menjadikan kendaraan ini ideal untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan maupun jarak yang lebih jauh.

Mercedes-Benz eSprinter pengisian cepat baterai dari kapasitas 10 hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar 42 menit untuk baterai 113 kWh. (Foto: Mercedes-Benz)

Teknologi litium/besi fosfat menghilangkan penggunaan kobalt atau nikel dan ideal untuk kendaraan komersial ringan karena daya tahannya. Manajemen termal aktif meningkatkan efisiensi; pompa panas adalah standar. Menawarkan kapasitas kargo hingga 14 meter kubik dan berat kotor kendaraan yang diizinkan hingga 4,25 ton, eSprinter berpenggerak roda belakang sama praktisnya dengan saudaranya yang memiliki mesin pembakaran internal.

Mendukung keselamatan berkendara terdapat Active Brake Assist juga dapat memberikan dukungan pengereman dalam keadaan darurat. Fitur lainnya adalah Blind Spot Assist dan Attention Assist. Kaca spion digital yang mentransmisikan gambar dari kamera High Dynamic Range yang dipasang di bagian luar bagian belakang atap.

Fitur “Navigation with Electric Intelligence” memungkinkan meningkatkan pengalaman kepemilikan kendaraan listrik, karena fitur ini menghitung rute yang dioptimalkan termasuk. pengisian berhenti secara real time tergantung pada situasi lalu lintas saat ini dan topografi rute. 

Seperti semua van listrik Mercedes-Benz, eSprinter baru mampu mengisi daya dengan arus AC dan arus DC. Pengisi daya on-board yang mengubah arus di dalam kendaraan saat mengisi daya dengan arus bolak-balik seperti di wallbox, memiliki daya pengisian maksimum 11 kilowatt. 

Untuk meminimalkan waktu pengisian daya bagi pelanggan, Mercedes-Benz eSprinter baru dapat diisi daya hingga 115 kW di stasiun pengisian cepat. Bagi pelanggan, pengisian cepat dari kapasitas 10 hingga 80 persen membutuhkan waktu sekitar 42 menit untuk baterai 113 kWh.

Pilihan Editor: Penjualan Mercedes-Benz Group 2023 Capai 2.491.600 Unit

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto