GOOTO.COM, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan penjelasan mengapa mereka belum memiliki minat untuk memproduksi Jimny 5 Pintu secara lokal di Indonesia. Ada beberapa faktor yang membuat Suzuki masih mendatangkan SUV tersebut secara CBU (completely built up).

General Manager Strategic Planning Departement PT Suzuki Indomobil Sales Joshi Prasetya menjelaskan bagaimana prosedur sebuah produsen untuk bisa memproduksi mobil secara lokal di Tanah Air.

"Ya memang kalau sampai ke tahap produksi lokal, saya bicara untuk umum ya bukan Jimny saja, itu ada yang namanya minimum kuantiti yang harus dipenuhi. Kondisi sekarang itu masih belum masuk, tapi ya kita melihat terus animo masyarakat seberapa jauh,” kata dia.

"Semuanya kembali ke hitungan ekonomi, kalau kuantitasnya kurang, itu biayanya akan mahal dan sangat berpengaruh dengan harga (jual). Itu yang masih kami pertimbangkan. Makannya kami lihat demand-nya seperti apa. Kalau dilihat tidak hanya ribuan tapi belasan atau puluhan ribu kan,” tambah Joshi saat ditemui di kawasan Sentul, Bogor, beberapa hari lalu.

Sementara itu, General Manager Strategic Planning Departement PT Suzuki Indomobil Sales, Mochizuki Ei juga memberikan tanggapan soal pembuatan mobil secara lokal. Menurut dia, hal itu bisa saja dilakukan, namun membutuhkan investasi yang besar.

"(Jimny) dia punya sasis itu berbeda dibanding Ertiga atau XL7. Kalau Jimny mau diproduksi lokal, maka kita harus membangun pabrik yang lain, artinya investasinya besar sekali,” kata dia di kesempatan yang sama.

Mochizuki juga memastikan bahwa Suzuki Jimny 5 Pintu menggunakan sistem rear wheel drive atau AWD. Sedangkan Suzuki Ertiga dan XL7 memakai penggerak depan. Hal ini yang membuat Suzuki harus menyiapkan pabrik baru, jika ingin memproduksi Jimny 5 Pintu secara lokal.

"Kita juga perlu mempertimbangkan prinsipal kami, saya tidak berani bicara potensinya seperti apa. Jadi diam-diam saja,” tutup pria asal Jepang tersebut.

Pilihan Editor: Test Drive Suzuki Jimny 5 Pintu: Handling dan Suspensi Terasa Nyaman

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto