Harley-Davidson Road Glide. (Foto: Harley-Davidson)
GOOTO.COM, Jakarta - Director Hogers Indonesia Yudi Djaja mengomentari soal rencana polisi memberlakukan sertifikasi bagi pengendara motor gede atau moge. Menurutnya, saat ini Hogers Indonesia telah menerapkan faktor keselamatan dalam setiap kegiatan touring komunitas.
"Untuk berkendara, jujur kami sebagai pengurus, sebetulnya tanpa sertifikasi, kami sudah menjalankan itu semua. Setiap tahun kami menggelar kegiatan safety riding, jadi itu pemantapan peserta menguasai motornya," kata Yudi saat ditemui di Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu, 9 Maret 2024.
"Karena selalu saya menerapkan jangan pernah sayang motor, sayangilah nyawa. Nyawa itu bukan hanya kita, nyawa di lalu lintas juga," ujarnya melanjutkan.
Yudi Djaja menegaskan bahwa Hogers Indonesia selalu membuat management touring untuk memastikan peserta touring tetap merasa aman dan nyaman. Setiap touring, Hogers Indonesia akan menunjuk pengurus untuk melakukan management touring tersebut.
Ilustrasi touring pengguna motor Harley-Davidson. (Foto: Harley-Davidson)
"Hak dan kewajiban kita sama. Kami rombongan ini hanya numpang lewat, jadi arogansi yang lama-lama sudah enggak ada, traffic light kita selalu berhenti dan pom bensin selalu sudah ada stop pointnya. Jadi, kami komitmen dan sudah lakukan sebelum ada rencana sertifikasi ini," ucap Yudi Djaja.
Sebelumnya, Kapusdik Lantas Lemdiklat Polri Kombes Djoni Hendra mengatakan bahwa pihaknya menyarankan agar para pengguna motor gede memiliki sertifikasi dan mengikuti pelatihan mengendarai motor gede. Langkah ini bertujuan agar mengantisipasi kecelakaan dan perilaku arogansi di jalan raya.
"Progres dari apa yang menjadi keinginan beberapa wadah seperti HDCI, Ikatan Motor Indonesia (IMI), kami sudah bersepakat, dari seluruh pengcab diharapkan seseorang yang memiliki kendaraan cc-nya lebih besar, seperti Harley-Davidson, sebenarnya kuncinya adalah dia mampu mengelola kendaraannya," kata Djoni Hendra saat ditemui GoOto di Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu, 9 Maret 2024.
"Maka, tidak hanya dia mampu memiliki kendaraan tersebut, tetapi dia harus mampu menguasai kendaraan. Dari beberapa pengcab itu tentunya akan mengadakan suatu eternity misalnya, touring. Bahkan touring itu tidak hanya antar kota, tetapi antar provinsi, cukup jauh. Pertanyaannya adalah betapa beratnya itu perjalanan. Apakah tidak ada ancaman di situ? sangat banyak ancamannya," katanya melanjutkan.
Djoni Hendra mengungkapkan bahwa saat ini progres penggodokan aturan sertifikasi pengendara moge ini terus berjalan. Dia mengatakan bahwa pembahasan aturan ini sempat terhambat akibat tahun politik atau bertepatan dengan pemilihan presiden tahun ini.
"Progresnya terus berjalan, karena sekarang ini tahun politik, sehingga agak sedikit mandek. Sebenarnya aturannya sudah lama, cuma ini lebih kepada penegasan saja. Tapi secara de facto nanti akan disertai dengan surat, harus pada tahun ini," ucapnya menjelaskan.
Saat ini, kepolisian bersama IMI dan HDCI (Harley-Davidson Club Indonesia) mengeluarkan imbauan kepada seluruh komunitas moge untuk melarang anggotanya yang belum berkompeten mengendarai moge, untuk tidak ikut touring, khususnya untuk perjalanan jarak jauh.
"Ke depannya tidak boleh, mereka yang tidak mampu apalagi tidak mempunyai kompetensi berkendara terhadap motor besar, itu mungkin akan dilarang, kami akan buat surat edaran nanti, untuk tidak bisa mengikuti touring," ucapnya Djoni Hendra.
"Kami selalu bersosialisasi, baik dari masing-masing pengcab maupun yang di daerah, agar melakukan strategi yang sudah dibuat ini, agar masing-masing ketua HDCI di wilayah, agar membuat statement kepada member-membernya," ujarnya memungkasi.
Pilihan Editor: Harley-Davidson Pan America 1250 Special Bisa Dicicipi Konsumen
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto