Mitsubishi Fuso eCanter, Jakarta, 8 Maret 2024. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - Pengalaman menarik kami rasakan saat menguji coba truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter beberapa waktu lalu di sebuah halaman parkir restoran di kawasan Senayan, Jakarta. Awalnya sedikit canggung karena selama ini terbiasa menyetir mobil penumpang yang ukurannya jauh lebih kecil. Tapi, kali ini yang kami bawa adalah sebuah truk lengkap dengan boks besar di bagian belakangnya.
Bayangan kami, menyetir truk memiliki kesulitan tersendiri karena ukurannya, posisi duduk yang tidak biasa, dan lebih lebar dibanding MPV yang biasa kami kendarai sehari-hari. Kondisi ini membuat kami agak sedikit ragu saat berbelok di jalanan sempit.
Namun, keraguan itu sirna begitu kami masuk ruang kemudi dan truk mulai berjalan. Mengemudikan truk listrik Fuso eCanter tetap mudah dan mengasyikkan seperti mengemudi mobil MPV, bahkan bisa dibilang feelingnya seperti mengemudikan gokart.
Motor listrik yang memberikan torsi instan ke roda penggerak belakang membuat truk ini terasa ringan berjalan saat pedal gas mulai diinjak pelan. Daya pandang atau jangkauan mata pengemudi terhadap obyek di depan, samping, bahkan di belakang juga tampak lebih nyaman, meminimalisasi area blind spot yang biasanya banyak terdapat di truk dengan boks besar di bagian belakang.
Layar display untuk memonitor situasi di bagian belakang Mitsubishi Fuso eCanter, Jakarta, 8 Maret 2024. TEMPO/Wawan Priyanto
Posisi duduk pengemudi juga bisa disetel sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan dan posisi ideal dalam mengemudi, terlebih lagi bagian setirnya sudah mengadopsi tilt and telescopic.
Artinya, tinggi rendah, maju mundur setir dapat diatur untuk memberikan posisi mengemudi yang ideal dan nyaman. Di bagian setir terdapat beragam tombol fungsional di sisi kiri maupun kanan.
Bicara area blind spot di atas, Fuso eCanter dilengkapi dengan kamera di bagian belakang. Tangkapan gambar dari kamera disalurkan ke LCD monitor yang terletak di kaca spion bagian dalam.
Gambar ini menyapu obyek di bagian belakang truk dengan sangat jelas, bagus juga untuk membantu parkir, mengantisipasi keadaan darurat seperti diserang bajing lompat atau mengetahui saat ditabrak kendaraan lain dari belakang. Kamera juga terdapat untuk memonitor bagian depan (dashcam).
Fitur menarik lainnya adalah sensor untuk mendeteksi obyek di sekeliling truk, misalnya, kendaraan atau pejalan kaki. Sensor akan mendeteksi obyek dan mengirim sinyal melalui lampu yang akan berkedip di pilar A sebelah kiri. Layaknya mobil penumpang masa kini, kaca spion Fuso eCanter juga bisa dilipat secara elektronik, memudahkan saat diparkir di area yang sempit.
Untuk membantu pengemudi maupun penumpang dalam mengisi daya gadget terdapat tiga USB port. Satu di bagian dashboard dan dua di konsol tengah, persis di belakang tombol rem tangan. Oh iya, kursi bagian depan bisa diisi satu pengemudi dan dua penumpang.
Di tengah dashboard terdapat layar sentuh yang cukup keren untuk sebuah truk. Layar ini sudah terintegrasi dengan beragam aplikasi hiburan seperti radio, musik dari koneksi Bluetooth, hingga navigasi dan sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto.
Bagian dashboard Mitsubishi Fuso eCanter, Jakarta, 8 Maret 2024. TEMPO/Wawan Priyanto
Satu hal yang membedakan truk listrik ini dengan truk berbahan bakar fosil adalah getaran yang sangat minim di bagian kemudi. Umumnya, truk ringan sekalipun menggunakan mesin diesel yang dikenal memiliki getaran cukup kuat di ruang kemudi.
Sektor kaki-kaki juga cukup nyaman untuk sebuah truk. Area parkir yang kami gunakan untuk menguji truk listrik ini dilapisi paving block, tentu tidak serata dan semulus aspal. Namun, guncangan yang kami rasakan sangat minim meskipun truk melaju di area paving block yang tidak rata.
Penggunaan suspensi laminated leaf spring with shock absorbers dan stabilizer bar di bagian depan dan belakang membuat gunjangan pada truk listrik ini bisa diminimalisasi.
Satu lagi yang membuat pengemudi mudah dalam mengendarai truk ini karena memiliki radius putar yang baik, 4,46 meter. Radius putar ini memungkinkan truk untuk memutar di belokan tajam dengan lebih mudah dan lincah.
Bagaimana dengan baterainya? Nah, truk listrik ini dibekali dengan baterai lithium-ion, 360V berkapasitas 82,8 kWh. Baterai hasil kolaborase dengan Mercedes-Benz ini memiliki jarak tempuh yang diklaim hingga 100 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Daya dari baterai ini digunakan untuk menggerakkan motor listrik AC Synchronous Electric Motor yang terpasang di roda belakang. Motor listrik ini menghasilkan daya 135 KW atau setara 180 hp dengan torsi puncak 380 Nm. Penyaluran tenaga menggunakan sistem transmisi otomatis single gear reduction.
Mitsubishi mengklaim baterainya dapat diisi ulang secara cepat (quick charge/DC) 0-100 persen dalam waktu 1,2 jam. Sedangkan untuk pengisian listrik arus AC 200-230 Volt (32 Amphere) 0-100 persen dalam waktu 6-8 jam.
Untuk keselamatan, truk listrik Fuso eCanter dilengkapi dengan sistem pengereman ABS & EBD with Two Stage Regenerative. Rem depan dan belakang sudah menggunakan cakram.
Nah, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai agen pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia, akan meluncurkan truk listrik ini di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Juli 2024. Harga truk listrik ini juga akan diumumkan di GIIAS 2024. Kabarnya sudah ada beberapa perusahaan logistik yang berminat untuk membelinya.
Pilihan Editor: Truk Listrik Mitsubishi Fuso eCanter Rilis di GIIAS 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto