GOOTO.COM, Jakarta - Kesadaran masyarakat akan keuntungan memiliki mobil listrik sebagai mobilitas di perkotaan ditanggapi positif oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) sedianya akan melansir pilihan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

Vice President PT TAM, Henry Tanoto mengatakan saat bertemu media di Jakarta, Selasa malam, 19 Maret, bahwa strategi ini penerapan dari rencana Toyota Global untuk penerapan kendaraan elektrifikasi.

“Sedianya dalam dua tahun ke depan di Indonesia akan ada model baru BEV, Plug in Hybrid, dan Hybrid,” ungkap Henry Tanoto.

Toyota C-HR PHEV. (Foto: Toyota)

Beberapa kabar yang kemungkinan diwujudkan oleh Toyota Indonesia adalah adanya Toyota Avanza hybrid, apalagi di kelasnya sudah didahului Suzuki Ertiga mild-hybrid dengan harga yang cukup kompetitif serta menawarkan efisiensi bahan bakar.

Perihal BEV adalah benar-benar produk baru untuk konsumen di Indonesia. Sementara untuk Plug in Hybrid adalah Toyota C-HR PHEV yang kini tengah ditawarkan sebagai produk global. C-HR merupakan produk sukses di Eropa sejak tahun 2017. 

Generasi terbaru C-HR PHEV ini memungkinkan untuk ditawarkan untuk konsumen di Indonesia. Apalagi C-HR juga sudah ditawarkan dalam versi hybrid dengan harga Rp 601 juta data dari Auto2000.

 Sebagai informasi Toyota C-HR terbaru, termasuk Plug-in Hybrid 220, memanfaatkan teknologi terbaru hybrid generasi kelima. Toyota C-HR terbaru menghadirkan pengendaraan kendaraan listrik (EV) sejati yang mudah dan mulus, dengan jangkauan hingga 66 km (gabungan WLTP) yang memungkinkan pengendaraan serba listrik setiap hari.

Logo Toyota C-HR PHEV. (Foto: Toyota)

Toyota C-HR Plug-in Hybrid 220 beralih secara otomatis ke mode hybrid ketika baterai habis, memberikan jaminan dan fleksibilitas kepada pengemudi dari teknologi hybrid terdepan di kelasnya, yang menjamin efisiensi berkelanjutan di setiap perjalanan.

Meski masih tertutup produk PHEV yang akan diperkenalkan kepada konsumen di Indonesia, Arie Hermawan PR Manager di PT Toyota-Astra Motor mengakui bahwa masih ada keterbatasan dalam penggunaan mobil listrik murni.

“Beberapa lokasi SPKLU ketika dijumpai ternyata tidak bisa digunakan. Tentunya membuat ini kekhawatiran konsumen ketika memakai kendaraan listrik untuk jarak jauh. Bila hanya dipakai di perkotaan masih bisa diandalkan,” ujar Arie Hermawan ketika berbincang dengan Gooto. 

Dirinya menegaskan keuntungan dari hybrid atau PHEV, “Beda bila memakai teknologi hybrid atau PHEV, ketika baterai listrik habis akan digantikan oleh mesin bakar untuk mengisi baterai. Tak kerepotan pula untuk mencari SPBU.”

Pilihan Editor: Toyota Rilis Konsep Bus dengan Tampilan Kucing, Begini Tampilannya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto