BYD Dolphin mendapat baterai berjarak tempuh lebih jauh. (Foto; BYD)
GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintah federal Meksiko menolak memberikan insentif untuk kendaraan listrik buatan Cina. Keputusan tersebut merupakan tekanan dari Amerika Serikat yang belakangan ini mencurigai mobil listrik Tiongkok dapat mengancam keamanan negara mereka.
Disitat dari laman Reuters hari ini, Jumat, 19 April 2024, pejabat tinggi Meksiko terakhir kali bertemu dengan pabrikan mobil Cina pada Januari lalu. Adapun pabrikan Tiongkok yang ditemui adalah BYD, yang merupakan pembuat kendaraan listrik terbesar di dunia.
Pada pertemuan tersebut, pejabat Meksiko menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan insentif seperti yang diberikan kepada produsen mobil di masa lalu. Para pejabat juga akan menunda pertemuan dengan produsen mobil Tiongkok di masa depan.
Dari pihak pemerintah Meksiko dan BYD tidak ada yang memberikan komentar soal kabar tersebut. Namun, beberapa waktu lalu, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden tidak akan membiarkan produsen mobil Tiongkok membanjiri pasar dengan kendaraan yang mengancam keamanan nasional.
Untuk diketahui, sekitar 20 produsen mobil Cina saat ini menjual produknya di Meksiko, namun belum ada satu pun pabrik yang didirikan di negara tersebut. Kendaraan Cina menyumbang sekitar sepertiga dari total penawaran merek di Meksiko.
Sumber pemerintahan mengatakan bahwa langkah tersebut dikaitkan dengan tekanan pemerintah AS, khususnya dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), untuk menjauhkan produsen mobil Cina dari zona perdagangan bebas yang ditetapkan berdasarkan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.
Intervensi AS mencerminkan ketakutan yang semakin akut dari industri otomotif, serikat pekerja, dan lingkaran politik AS terhadap produsen mobil Cina seperti BYD, SAIC, Geely, Chery, dan JAC. Merek-merek itu dinilai menjadikan Meksiko sebagai pintu belakang untuk menjual mobil listrik murah di AS tanpa membayar tarif AS yang mahal, di mana sekarang mencapai 27,5 persen.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Sopir Arogan Pakai Pelat TNI Palsu dan Ngaku Adik Jenderal
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto