GOOTO.COM, Jakarta - Pemilik Handy Autos, Yudha Panggih mengungkapkan bahwa pasar mobil listrik bekas masih belum bergairah. Menurutnya, lesunya penjualan mobil listrik bekas ini disebabkan banyak ketakutan dari konsumen.

"Dari banyak konsumen yang kami tanya, belum antusias untuk beli mobil listrik," kata Yudha, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Rabu, 24 April 2024.

Konsumen banyak lebih memilih membeli mobil konvensional bekas ketimbang mobil listrik bekas. Menurut Yudha, alasannya adalah tren kendaraan listrik yang terbilang masih baru di Indonesia.

Tak hanya itu, berdasarkan survei yang dilakukan Handys Autos, masyarakat Indonesia juga masih takut akan daya jangkau dari mobil listrik itu sendiri. Ditambah lagi ketakutan akan pengisian daya kendaraan listrik yang masih terbilang lama.

"Kalau kami tanya ke konsumen yang datang, mereka masih berpikir akan fasilitas SPKLU yang belum mumpuni, harus menaikkan watt, sehingga ada pengeluaran lagi di luar kendaraan itu sendiri," kata Yudha.

Sebenarnya, PLN telah memberikan sejumlah kemudahan bagi masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik. Salah satunya adalah memberikan diskon untuk penambahan daya listrik rumah.

"Kalau daya listrik di rumah konsumen EV tidak kuat, kami akan berikan diskon untuk mereka yang ingin pasang baru ataupun yang ingin menambahkan daya," ujar Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti.

Selain itu, PLN juga memberikan diskon sebesar 30 persen bagi pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi daya baterai kendaraannya di jam-jam tertentu. "Mobil listrik yang melakukan pengisian di rumah, pada pukul 10 malam hingga 5 pagi, kami akan berikan diskon sebesar 30 persen," ucapnya.

Sejumlah kemudahan dan layanan yang diberikan PLN tersebut bertujuan menghilangkan kecemasan bagi masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik, khusus menyangkut kecemasan akan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya bagi kendaraan listrik.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA

Pilihan Editor: Daftar SPKLU Mobil Listrik di Wilayah Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto