GOOTO.COM, Jakarta - PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan pandangannya terkait mobil hybrid yang ada di Indonesia. Menurut mereka, ada beberapa faktor yang membuat kendaraan hybrid Toyota lebih laris dibandingkan dengan mobil listrik murni.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menjelaskan bahwa pihaknya telah bermain di segmen elektrifikasi dan memiliki penjualan yang cukup baik. Peningkatannya bahkan mencapai 4-5 kali lipat ketimbang tahun sebelumnya.

"Jadi kalau kita ngomong market ada xEV, ada BEV, ada Hybrid. Kalau ngomong xEV, totalnya itu sebenarnya tahun 2022 kan 2 persen, wholesales-nya 2 persen dari total market. Kemudian di tahun 2023 kan naik jadi 7,1 persen," kata dia.

"Q1 kalau hybrid itu dari 1 persen kurang lebih, naik jadi 5,4 persen, naik lagi jadi 6,4 persen. Jadi memang komposisi hybrid di dalam xEV ini kurang lebih 70 persen," jelas Henry menambahkan.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan alasan mengapa mobil hybrid Toyota lebih laku keras dibandingkan mobil listrik murni. Salah satunya, kata dia, adalah tidak adanya kekhawatiran soal infrastruktur dan stasiun pengisian daya.

"BEV juga meningkat acceptance-nya, tapi hybrid juga kelihatan lebih besar. Apa sih alasannya? Kalau kita lihat hybrid itu bedanya enggak ada worryness terhadap infrastruktur dan charging station. Itu memang masih banyak menjadi konsen. Terus kedua, hybrid irit banget bahan bakarnya," ucap Henry.

"Dan juga banyak yang bicara tentang emisi. Ternyata dari survei kita juga banyak customer yang membeli hybrid itu karena ingin berkontribusi terhadap lingkungan juga," tambah dia.

Salah satu faktor yang paling penting, menurut Henry, mobil hybrid memiliki resale value. Bahkan Henry menjelaskan bahwa beberapa sale value mobil hybrid Toyota lebig baik dibandingkan dengan model bensin.

Pilihan Editor: Verstappen Juara Sprint Race F1 Miami 2024, Lewis Hamilton Merusak Balapan