Seorang staf membersihkan kendaraan listrik Xiaomi SU7 yang dipajang di Pameran Otomotif Internasional Beijing, atau Auto China 2024, di Beijing, Tiongkok, 25 April 2024. Xiaomi SU7 Max bisa diisi dayanya dalam waktu 10 menit untuk mendapatkan tenaga jarak tempuh sekitar 390 km. REUTERS/Tingshu Wang
GOOTO.COM, Jakarta - Xiaomi Indonesia menanggapi rumor soal dipasarkannya mobil listrik Xiaomi SU7 di kawasan Asia, khususnya di tanah air pada tahun ini. Rumor tersebut muncul setelah mobil listrik pertama Xiaomi ini laris manis di Cina hingga mencatatkan jumlah pemesanan hingga 90 ribu unit.
"Kami pastikan untuk pasar dari produk mobil Xiaomi SU7 saat ini hanya tersedia di Cina," kata Product Marketing Manager Xiaomi Indonesia Rendy Tonggo, dikutip dari Tempo hari ini, Senin, 20 Mei 2024.
Menurut Rendy, untuk bisa memboyong SU7 ke Tanah Air diperlukan sejumlah riset, terutama soal pasar yang disasar dan juga kebutuhan produksi. Meskipun Rendy mengakui bahwa tren smart electric car saat ini tengah meledak di pasaran secara global.
"Sebagai perusahaan yang terbuka pada inovasi, Xiaomi dipastikan ada di situ (tren mobil listrik)," ujarnya.
Kendati demikian, Rendy mengatakan bahwa Xiaomi tidak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan memasarkan mobil listrik SU7 di Indonesia. Namun, dia tidak memaparkan terkait hal apa saja yang perlu disiapkan sebelum membawa SU7 ke pasar otomotif Tanah Air.
"Banyak hal yang harus dipertimbangkan di Indonesia, salah satunya mungkin keberadaan pabrik. Tapi jelas bukan hanya pabrik yang dipersiapkan, bisa juga antusiasme pasar di Indonesia seperti apa," ujar Rendy.
Meskipun Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong percepatan elektrifikasi kendaraan, namun Rendy mengatakan bahwa hal itu belum menjadi pertimbangan mendesak bagi Xiaomi memasarkan mobil listriknya di Indonesia.
"Ekosistem mobil listrik yang mendukung secara penuh yang akan jadi pertimbangan, jadi masyarakat tunggu saja pengumuman resmi kapan mobil itu akan masuk. Jadi, soal rumor yang menyebut mobil listrik pertama Xiaomi itu akan masuk Indonesia dalam waktu dekat belum terkonfirmasi," ucapnya.
Sebelumnya, Xiaomi mengonfirmasi telah menerima pemesanan mobil listrik SU7 sebanyak 88.898 unit dalam waktu 24 jam. Konsumen yang memesan Xiaomi SU7 harus memberikan biaya tanda jadi sebesar 5.000 yuan atau sekitar Rp 11 jutaan.
Untuk diketahui, Xiaomi SU7 dipasarkan dengan banderol mulai 215.900 yuan atau sekitar Rp 482 juta. Harga mobil listrik tersebut diumumkan satu malam sebelum peluncurannya, dengan tujuan menyaingi Tesla Model 3 yang saat ini dibanderol 245.900 yuan atau sekitar Rp 549 jutaan.
Melansir laman CarNewsChina hari ini, Senin, 1 April 2024, Xiaomi mengajukan izin penjualan SU7 pada November dan uji coba produksi dimulai pada Desember tahun lalu. Produksi massal Xiaomi SU7 telah dimulai, namun pengiriman unit ke konsumen baru akan dimulai pada akhir April 2024.
Pabrik Xiaomi di Beijing memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 kendaraan pada tahap pertama, meningkat menjadi 300.000 unit pada tahap kedua. Xiaomi akan menjalani produksi penuh selama delapan bulan pada 2024, yang berarti bisa memproduksi sekitar 100.000 unit.
Pilihan Editor: BAIC Berencana Hadirkan Mobil Hybrid dan Mobil Listrik di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto