Fitur Tesla Full Self Driving. (Foto: Tesla)
GOOTO.COM, Jakarta - Tesla disebut tengah mengembangkan sistem Full Self Driving (FSD) dengan menggunakan data Cina. Raksasa mobil listrik Amerika Serikat ini dilaporkan sedang membuat rencana membangun pusat data untuk melatih algoritma yang diperlukan untuk kendaraan yang dilengkapi FSD.
Disitat dari laman Carscoops pada hari ini, Rabu, 22 Mei 2024, Tesla ingin memanfaatkan data yang dihasilkan oleh kendaraannya di Cina dengan lebih baik, di mana Tesla belum dapat menawarkan versi lengkap dari sistem Full Self Driving-nya.
Jika Tesla ingin mendirikan pusat data di Cina, mereka juga harus melakukannya dengan mitra lokal. Reuters melaporkan bahwa perusahaan telah melakukan pembicaraan dengan Nvidia mengenai akuisisi unit pemrosesan grafis untuk pusat data lokal.
Tesla telah menyimpan data yang dikumpulkan dari kendaraannya yang dijual di Cina di sebuah fasilitas di Shanghai. Namun, telah lama berupaya untuk mentrasfer data tersebut ke Amerika Serikat.
Elon Musk berharap pihak berwenang Cina akan melonggarkan aturan mengenai data tersebut. Data bisa ditransfer ke luar negeri tanpa penilaian keamanan mendalam sebagai bagian dari program percontohan satu tahun.
Perusahaan yang terdaftar di area perdagangan bebas Lingang Shanghai, yang mencakup Tesla, akan dapat mentransfer data ke luar negeri tanpa melewati tinjauan keamanan oleh Administrasi Dunia Maya Cina, yang menyebabkan penundaan lama.
Perubahan ini dilakukan sebagai upaya untuk menarik lebih banyak investasi asing ke negara tersebut guna meningkatkan perekonomian yang lesu.
Pilihan Editor: Jokowi Minta Elon Musk Bangun Pabrik Baterai di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto