ilustrasi shockbreaker sepeda motor. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - Apabila motor terasa keras saat dikendarai dan tidak ada lagi efek peredam ketika melewati lubang atau polisi tidur, biasanya hal itu menandakan adanya masalah di bagian shock absorber atau suspensi. Komponen ini bisa bermasalah seiring dengan usia pemakaian.
Permasalahan pada shock absorber biasanya redamannya terlalu keras atau terlalu empuk, ada kebocoran oli shock, dan juga mengalami patah atau bengkok, sehingga kinerja kurang baik.
Berikut tips perawatan shock absorber motor agar awet, dikutip dari laman Wahana Honda hari ini, Rabu, 22 Mei 2024:
1. Hindari Bawa Beban Berat
Setiap motor memiliki kemampuan daya angkut yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengendara, termasuk kemampuannya untuk membawa barang bawaan. Namun, perlu diketahui bahwa motor memiliki batas maksimal kapasitas beban yang bisa ditopang.
Jangan paksakan motor membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan pabrikan, karena akan membuat shockabsorber bekerja melebihi kapasitasnya. Jika dipaksakan, shock absorber akan cepat aus dan terparahnya bisa membuat rod comp bengkok.
2. Jaga Kebersihan Shockabsorber
Kotoran yang menempel pada area kerja shockabsorber bisa membuat seal atau karet dan piston baret. Kondisi ini bisa menyebabkan kebocoran oli shock absorber. Efeknya oli yang bocor, bisa mengurangi daya redam hingga tingkat kestabilan yang membuat kenyamanan berkendara terganggu.
3. Jaga Kecepatan dalam Kondisi Apapun
Melintasi jalan tak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shock absorber semakin berat. Karena itu, berkendaralah dengan kecepatan rendah pada kondisi jalan tersebut, agar usia pakai shock absorber lebih panjang.
4. Pakai Aksesori Asli
Penggunaan aksesori untuk mempercantik tampilan motor perlu memperhatikan pada fungsi komponen dan tingkat kenyamanan berkendara. Penggunaan aksesori yang tak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shock absorber, seperti pemasangan adaptor atau peninggi. Penambahan aksesori ini dapat berdampak pada fungsi collar yang membuatnya tidak bekerja maksimal.
5. Rutin Ganti Oli
Oli shockabsorber berfungsi menyerap getaran saat shock absorber bekerja. Seiring usia pakai motor, volume dan kualitas oli akan berkurang dan akan membuat kinerja shockabsorber tak maksimal, oleh karena itu, lakukan penggantian oli setidaknya setiap 15.000 km.
Pilihan Editor: Rasanya Menjajal Tank 500, Mobil Hybrid GWM Seharga Rp 1,19 Miliar
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto