Kendaraan udara otonomos EHang 216 lepas landas dari sebuah platform di Taman Yeouido Hangang di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 11 November 2020. Taksi drone ini dihadirkan dalam demonstrasi terbang drone pengiriman dan kendaraan udara otonomos, atau taksi drone, di Seoul. (Xinhua/Wang Jingqiang)
GOOTO.COM, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan bahwa uji coba taksi terbang atau sky taxi di IKN bakal digelar pada Juni 2024. Kendaraan mobilitas perkotaan tersebut disebut telah tiba di Balikpapan pada Kamis, 9 Mei 2024.
"Minggu depan (taksi terbang) dibuka, dirakit, setelah itu nanti kami akan coba," kata Bambang, dikutip dari Tempo.co hari ini, Jumat, 31 Mei 2024.
Taksi terbang yang akan diuji coba ini berjenis optionally piloted personal/passenger air vehicle (OPPAV). Mobil terbang ini dikembangkan oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC).
Saat ini, taksi terbang tersebut dikirim dalam beberapa palet dan disimpan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Sementara baterainya ada di Jakarta dan rencananya diterbangkan ke Samarinda pada 6 Juni mendatang.
"Teman-teman di Samarinda bisa lihat nanti. Kami lihat, uji cobanya bagus atau tidak. Nanti ada evaluasi tentang kinerja, evaluasi teknis, di situlah saya mengharapkan teman-teman dari civitas akademika lokal juga dilibatkan," ujar Bambang.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi mengatakan bahwa perakitan dan inspeksi taksi terbang akan dimulai awal Juni. Kemudian akan dilanjutkan uji coba terbang pada Juli 2024 atau menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia pada Agustus.
"Kegiatan uji coba akan dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian dan kajian kelayakan," ucap Ali.
Ketika uji coba selesai, Ali mengatakan bahwa Hyundai berencana mengembangkan skema bisnis melalui anak perusahaannya dari Amerika Serikat, yakni Supernal. Pengembangan tersebut nantinya akan dikomersilkan serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan otonom.
"Kami juga berharap dengan terbentuknya tim teknis antara Hyundai dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat melakukan pengembangan teknologi industri ini secara masif ke depan," kata Ali memungkasi.
Pilihan Editor: Bikin SIM Sekarang Tak Bisa Lewat Calo, Wajib Ikut Ujian Praktik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto