Honda PCX 125. (Foto: Honda)
GOOTO.COM, Jakarta - Saat mengendarai motor matic, mungkin sejumlah pengemudi menyiagakan jari tangannya di tuas rem untuk berjaga-jaga pengereman. Namun, nyatanya kebiasaan ini justru meningkatkan risiko kecelakaan.
Bukankah jari tangan yang siaga di tuas rem bertujuan agar lebih sigap melakukan pengereman?
"Benar. Tapi, otak cenderung akan memberi sinyal refleks untuk mengerem sekuatnya bila ada potensi bahaya di jalan, misalnya orang menyeberang sembarang," kata Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, dikutip dari laman Wahana Honda pada hari ini, Senin, 10 Juni 2024.
Menurut Sani, potensi kecelakaan bisa meningkat bila pengendara panik dan menekan tuas rem depan dengan kuat.
"Dalam kondisi panik, ada kemungkinan tuas gas belum tertutup penuh. Di saat bersamaan, jari tangan kanan sudah refleks menarik tuas rem," ujar Sani menjelaskan.
Jika hal tersebut terjadi, besar kemungkinan motor tetap melaju dan pengereman tidak optimal. Kemungkinan terburuk, pengendara terjungkal karena ban depan terkunci atau selip mengingat sensitivitas rem depan tinggi.
"Maka, hindari jari tangan standby di tuas rem depan agar tetap aman saat naik motor," ucap Sani.
Memang, sejumlah motor matic saat ini sudah dilengkapi dengan Anti-lock Braking System (ABS) yang bisa mencegah rem mengunci pada saat pengereman mendadak atau di permukaan licin yang menyebabkan ban selip. Namun, ABS akan bekerja atau aktif ketika sepeda motor sudah melaju dengan kecepatan di atas 10 km per jam.
Training Analyst PT WMS Wahyu Budhi menyarankan untuk tidak hanya mengandalkan rem depan, terutama saat motor melaju kencang.
"Pengereman akan lebih efektif dan aman jika dilakukan secara bersamaan antara tuas depan dan belakang, serta dengan porsi yang benar. Apalagi pada kecepatan yang tinggi," kata Wahyu.
Pilihan Editor: 4 Tips Merawat Tangki Motor Biar Tak Korosi dan Bocor
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto