Mobil listrik jenis SUV, Avatr 11, sudah siap produksi massal di Cina. Avatr adalah koalisi pabrikan otomotif Changan, raksasa baterai CATL dan perusahaan teknologi Huawei. Foto : Arenaev. Foto : Arenaev
GOOTO.COM, Jakarta - Komisi Eropa mengungkapkan akan mengenakan tarif pada mobil listrik Cina. Besaran tarif untuk kendaraan buatan Cina ini akan diumumkan dalam waktu dekat.
Disitat dari laman Reuters hari ini, Selasa, 11 Juni 2024, Washington telah menetapkan tarif kendaraan listrik Cina sebesar empat kali lipat menjadi 100 persen. Brussels kemudian akan menetapkan tarif yang jauh lebih rendah untuk impor dari produsen Tiongkok seperti BYD dan Geely, serta Tesla yang mengekspor mobil Tiongkok ke Eropa.
Langkah ini dilakukan ketika produsen mobil Eropa mendapatkan saingan dari mobil listrik berbiaya rendah dari Tiongkok. Namun, hampir tidak ada dukungan terhadap tarif dari industri otomotif di benua tersebut.
Produsen mobil Jerman khususnya sangat bergantung pada penjualan di Tiongkok, sehingga takut akan pembalasan dari Beijing. Selain itu, perusahaan otomotif Eropa juga mengimpor kendaraan buatan Cina.
Namun, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah berulang kali mengatakan Eropa perlu bertindak untuk mencegah Tiongkok membanjiri pasar blok tersebut dengan mobil listrik bersubsidi.
Cina telah menegur Uni Eropa atas penyelidikan anti-subsidi, mendesak kerja sama dan melobi masing-masing negara Uni Eropa, namun tidak sepenuhnya menjelaskan apa tanggapan mereka terhadap tarif yang ditetapkan.
Tiongkok sendiri telah memulai penyelidikan anti-dumping terhadap sebagian besar impor brand buatan Prancis. Cina juga mengesahkan undang-undang untuk memperkuat kemampuannya dalam membalas jika AS atau UE mengenakan tarif terhadap ekspor negara tersebut.
Pilihan Editor: Harga Toyota Innova Venturer Masih Tinggi di Pasar Mobil Bekas
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto