matthews-northcarolina.olx.com
GOOTO.COM, Jakarta - Turun mesin merupakan perawatan kendaraan dengan cara melepaskan mesin dari kendaraan. Turun mesin biasanya banyak ditakuti oleh para pemilik mobil, karena biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan ini cukup mahal.
Jika masalah yang terjadi ada pada bagian silinder head, maka yang akan dilepas adalah bagian atasnya saja. Ini disebut turun mesin setengah. Banyak hal yang bisa diganti saat melakukan turun mesin.
Contohnya seperti piston, setang piston, metal mesin dan banyak lagi. Perawatan ini juga tidak memiliki interval kilometer tertentu karena dilakukan saat adanya gejala kerusakan. Dilansir dari laman resmi Wuling, berikut penyebab mobil harus turun mesin:
1. Panas Berlebih
Panas berlebih bisa membuat kerusakan pada beberapa bagian seperti pada silinder yang jadi melengkung, dan membuat oli bisa bercampur dengan air. Jika mesin sudah mengalami kerusakan, maka mobil harus turun mesin.
2. Pelumasan yang Buruk
Pelumasan yang tidak bekerja dengan baik bisa membuat mobil harus turun mesin. Pelumasan sangat penting pada komponen mobil supaya pergesekan yang ada di dalam mesin mobil tidak mengakibatkan panas terlalu tinggi.
Jika pelumas tidak bekerja dengan baik, maka gesekan akan menciptakan panas terlalu tinggi dan komponen tersebut bisa rusak. Sebaiknya mengecek sisa oli yang ada secara rutin. Perhatikan juga indikator oli di dasbor mobil, dan jika indikator tersebut menyala maka ada suatu masalah.
3. Timing Belt Putus
Mobil turun mesin juga bisa karena timing belt putus. Timing belt memiliki fungsi untuk menyalurkan tenaga dari poros engkol. Jika putus, maka piston dan katup-nya akan bertabrakan dan membuat kerusakan.
4. Mobil Kemasukan Air
Mobil yang kemasukan air juga bisa menjadi penyebab mobil Anda harus turun mesin. Air bisa masuk ke saluran hisap saat mobil melewati jalanan banjir.
Air ini akan masuk ke ruang bakar dan menjadi berbahaya. Jika ada tekanan di piston, maka piston bisa berlubang dan pecah. Gejala ini sering disebut sebagai water hammer dan bisa menyebabkan turun mesin.
Selain mengetahui penyebabnya, pemilik kendaraan juga wajib tahu tanda-tanda apakah mobilnya harus turun mesin atay mmu tidak. Berikut ulasannya:
A. Muncul Asap Putih dari Knalpot
Saat knalpot mengeluarkan asap putih maka oli masuk ke dalam ruang pembakaran. Oli yang masuk ke ruang pembakaran bisa disebabkan oleh ring piston yang aus.
B. Busi Berkerak
Pengendara bisa merasakan performa mesin yang menurun, suara mesin aneh, penurunan RPM dan banyak lagi. Hal ini bisa terjadi karena busi tidak bekerja secara maksimal atau percikan api sudah menurun. Anda bisa merasakannya saat busi memiliki kerak karena oli masuk ke busi.
C. Oli Berkurang Banyak
Bagaimana Anda mengetahui dan mengecek seberapa banyak mesin yang memakan oli? Anda bisa menggunakan dipstik untuk melihat banyaknya oli yang dimiliki.
D. Mesin Sering Panas
Mesin yang terus panas bisa menunjukkan adanya kebocoran kompresi. Hal ini bisa terjadi karena kepala silinder yang sudah getas.
Saat ini terjadi, air radiator terus berkurang karena masuk ke ruang bakar dan suhu mesin menjadi lebih panas dan overheat. Bila overheat, mobil Anda perlu dibawa ke bengkel. Pastikan Anda mencegah overheat, agar kemungkinan mobil untuk turun mesin menjadi berkurang.
Pilihan Editor: Chery Rilis Harga Tiggo 5X di Indonesia, Mulai Rp 249 Juta
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto