Goodyear Assurance ComfortTred. (Foto: Goodyear)
GOOTO.COM, Jakarta - Head of Marketing PT Goodyear Indonesia Arfianti Puspitarini mengatakan bahwa peningkatan nilai dolar tidak memengaruhi proses produksi bannya di tanah air. Dia mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah ini hanya berdampak pada nilai bahan bakunya.
"Enggak (terpengaruh dolar), karena produksi itu sesuai dengan demand. Ketika demand-nya ada, kami memang telah mempersiapkan bahan baku sesuai dengan kebutuhan itu. Jadi, memang ada sedikit perubahan dari cost kami saja," kata Arfi saat ditemui di Jakarta Pusat hari ini, Selasa, 25 Juni 2024.
Namun, dia menjelaskan bahwa kenaikan harga dolar ini turut berdampak pada bahan baku pembuatan mereka yang rata-rata masih diimpor. Dengan harga dolar yang meningkat, maka harga bahan bakunya pun ikut meningkat.
"Bahan baku ada beberapa yang kami impor, itu ada pengaruhnya juga, mau enggak mau kenaikan bahan baku, harganya, mengikuti harga dollar," ujarnya.
Menurut Arfi, tingginya nilai dolar ini lebih berdampak pada laporan keuangan Goodyear Indonesia. Sebab, sebagai perusahaan global, Goodyear harus mendata laporan keuangannya dalam satu nilai mata uang dolar, sehingga harus ada penyesuaian nilainya.
"Namanya kurs bakal berpengaruh ke laporan keuangan. Jadi, dengan volume penjualan yang sama, jadinya bakal terdepresiasi, tantangannya di situ," ucapnya.
Kendati demikian, Goodyear Indonesia optimistis penjualan bannya akan terus meningkat hingga akhir tahun ini. Terlebih, di tahun ini, Goodyear akan meluncurkan produk ban terbaru mereka yang dikhususkan bagi kendaraan listrik.
Pilihan Editor: Susul Jorge Martin, Marco Bezzecchi Gabung Aprilia Racing di MotoGP 2025
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto