Nissan Logo (autoevolution.com)
GOOTO.COM, Jakarta - Nissan dikabarkan menjalin kerja sama dengan Dongfeng Motor untuk memproduksi mobil listrik di Cina.
Dilansir dari Nikkei Asia, kerja sama ini bertujuan untuk menekan biaya serta meningkatkan laju operasional pabrik di tengah merosotnya penjualan kendaraan di negeri Tirai Bambu.
Pabrik tersebut bakal merakit model bernama Zhiyin EV terbaru dari Dongfeng di bawah sub-brand Voyah. Sementara Nissan memiliki delapan pabrik operasional di Cina melalui usaha patungan ini.
Dalam pabrik usaha patungan di Wuhan tersebut, produsen mobil dari Jepang ini telah memproduksi sejumlah model mulai dari Ariya dan X-Trail dan diklaim memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 260.000 unit kendaraan.
Kerja sama ini juga merupakan kabar baik bagi Nissan yang sebelumnya menghentikan produksi pabriknya di Changzhou, Cina belum lama ini. Langkah itu diambil karena masih kalah bersaing dengan pabrikan lokal dan berusaha mengoptimalkan operasionalnya.
Pabrik tersebut nantinya akan dioperasikan bersama dengan mitra lokal Nissan Dongfeng Motor dalam memproduksi model Qashqai dengan kapasitas tahunan sekitar 130.000 unit per tahun.
Meskipun telah berkomitmen dalam perakitan kendaraan di Cina bersama dengan Dongfeng, mereka telah kehilangan pasar di negara tersebut. Itu terjadi karena merek lokal dinilai bergerak cepat dalam mengembangkan kendaraan listrik terjangkau.
Dari total kapasitas produksi Nissan sebesar 1,6 juta kendaraan di dunia, pabrik Changzhou menyumbang sebanyak 8 persen dari keseluruhan.
Pilihan Editor: Susul Jorge Martin, Marco Bezzecchi Gabung Aprilia Racing di MotoGP 2025
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto