Ilustrasi mengisi air radiator mobilnya. AP/Mustafa Najafizada
GOOTO.COM, Jakarta - Air radiator adalah komponen penting yang memiliki peran sebagai pendingin dan membantu kelancaran kinerja mesin mobil. Jika air radiatornya kurang, maka suhu mobil akan lebih cepat meningkat dan dapat berbahaya ketika digunakan.
Mengisi air radiator mobil sebenarnya merupakan hal yang cukup mudah. Namun, mungkin masih banyak orang yang merasa ragu apakah bisa melakukan pengisian ini sendiri di rumah atau tidak.
Dilansir dari laman resmi Suzuki, berikut langkah-langkah untuk melakukan pengisian air radiator secara tepat agar mobil tetap aman:
1. Pastikan Mesin Mobil dalam Keadaan Dingin
Sebelum membuka tutup radiator, penting untuk memastikan mesin mobil sudah dalam kondisi dingin.
Perlu diketahui, jika membuka tutup radiator ketika mesin masih panas, maka bisa saja air radiator mengenai wajah hingga menyebabkan luka bakar.
Jadi, matikan terlebih dahulu mesin mobil dan tunggu hingga mesin dalam kondisi dingin supaya aman. Jika ingin lebih aman, maka pengecekan atau pengisian dapat dilakukan pada pagi hari atau ketika mesin mobil sudah lama dimatikan.
2. Cek Kondisi Air Radiator
Sebelum melakukan pengisian air radiator, perlu memeriksa kondisinya terlebih dahulu. Perhatikan apakah air radiator sudah keruh warnanya atau sudah hampir habis.
Jika warnanya sudah keruh, maka Anda perlu mengurasnya sebelum menambahkan air radiator yang baru. Sedangkan, ketinggian airnya sudah di bawah batas maksimal, maka Anda dapat langsung mengisinya.
Untuk mobil yang tidak memiliki reservoir, dapat mengira-ngira ketinggian air radiator dengan mengamati melalui tabung radiator.
3. Gunakan Corong untuk Mengisi Air Radiator Mobil
Melakukan pengisian air radiator memang bukan hal sulit, bahkan bisa tanpa pergi ke bengkel dan melakukannya di rumah. Alat yang perlu disiapkan untuk mendukung prosesnya adalah corong bersih.
Perlu diketahui bahwa ukuran dari lubang tabung radiator sangat kecil, sehingga corong dapat membantu Anda dalam melakukan pengisian.
Sebenarnya, bisa saja untuk menuangkannya langsung tanpa bantuan corong. Namun, risikonya yakni bisa saja banyak air yang tercecer atau terbuang secara percuma. Selain dapat menimbulkan kerugian karena tidak terpakai, air radiator yang tercecer juga dapat berbahaya bagi komponen mobil.
Misalnya, dapat menyebabkan korsleting pada sistem kelistrikan, membuat komponen menjadi berkarat, atau bahkan membuat komponen mati dan tidak bisa terpakai.
4. Pastikan Menutupnya hingga Rapat
Setelah air radiator diisi dengan kapasitas yang tepat, maka langkah penting selanjutnya adalah menutup bagian tabung radiator hingga benar-benar rapat.
Jika tidak rapat, maka dapat berisiko tutupnya terpental saat mesin dinyalakan atau ketika bagian radiator mulai mendapat tekanan. Apabila tutupnya lepas, maka air radiator dapat meluber ke berbagai komponen.
Dampaknya, mesin mobil menjadi lebih cepat panas dan bisa saja ada komponen yang mengalami kerusakan karena terpapar air radiator secara langsung.
5. Nyalakan Mesin dan Lakukan Pengecekan
Supaya semakin yakin bahwa setiap prosesnya sudah benar, maka Anda bisa menyalakan mesin dan melakukan pengecekan ulang. Mesin bisa dinyalakan selama beberapa menit dan biarkan cairan pendingin menyebar ke berbagai bagian dalam sistem mobil.
Setelah itu, periksa kembali level cairan pendingin tersebut, dan pastikan masih berada dalam kapasitas yang semestinya. Selain itu, cek juga apakah muncul tanda kebocoran atau tidak, sebelum nantinya mobil digunakan.
Pilihan Editor: Kemenperin: GIIAS 2024 Bisa Tingkatkan Penjualan Mobil yang Tengah Lesu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto