Mobil Toyota di GIIAS 2023. (Foto: Toyota)
GOOTO.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa stagnansi pasar mobil baru di Indonesia bisa diatasi melalui pemberian insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Insentif ini disebut bisa mendorong penjualan mobil domestik.
Mereka menyebut bahwa insentif fiskal ini terbukti bisa meningkatkan penjualan kendaraan domestik hingga 113 persen selama periode Maret-Desember 2021. Kemudian, pada periode Januari-Mei 2022, insentif ini dapat meningkatkan penjualan hingga 95 ribu unit.
"Penurunan PPnBM atau diskon harga nunggu pemerintah keluarkan regulasi. Sebenarnya pemberian diskon di akhir tahun biasanya yang beli makin banyak. Kalau kita lakukan penurunan harga mobil, baik insentif fiskal turunan PPnBM, penjualan akan meningkat, di satu sisi PPnBM turun, tapi PPN akang meningkat termasuk PKB dan BBNKB," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.
Selain pemberian insentif, Menperin juga menyoroti soal pengendalian suku bunga untuk bisa mengatasi pasar mobil yang datar. Terlebih, dalam 10 tahun terakhir, pasar mobil di Indonesia cenderung mengalami stagnansi di angka satu juta unit.
Kemudian, pemerintah juga dapat memberlakukan pengaturan khusus kendaraan dari sisi usia pakainya untuk daerah tertentu. Tujuannya, untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keamanan penggunaan kendaraan, sejalan dengan upaya peningkatan penjualan mobil domestik.
"Kalau kita kasih PPnBM diskon 5 persen, ada penambahan permintaan kira-kira 53 ribu. Lalu PPnBM 7,5 persen dapat tambahan permintaan 80.000 unit, kemudian kalau 10 persen dikasih diskon itu tambahan 107.000 unit," jelas Putu.
"Ini tambahan pasar yang cukup besar, apalagi kalau free. Pada 2021 diskon PPnBM tambahannya 160.000 unit. Dampaknya terhadap sumbangan GDP total kalau kasih insentif jadi meningkat 0,68 persen menjadi 0,7 persen. Kalau diskon makin besar, peningkatan bisa 0,8 persen, baik langusng maupun tidak langsung," tutup dia.
Pilihan Editor: Kemenperin: GIIAS 2024 Bisa Tingkatkan Penjualan Mobil yang Tengah Lesu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto