Pengemudi Wajib Tahu Penyebab Setir Mobil Berat serta Solusi Mengatasinya
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 12 Juli 2024 15:00 WIB
Ioniq 5 N menampilkan logo "N" pada bagian setirnya. Konsol tengahnya dioptimalkan dengan pelindung lutut dan tulang kering, serta sandaran lengan yang bisa digeser. Mobil ini juga dilengkapi port USB Type-C, wireless charger, dan cupholder. FOTO/Topgear.com
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Roda kemudi atau setir merupakan bagian yang berfungsi menjalankan mekanisme kendali pada mobil. Namun terkadang, setir menjadi kaku dan berat sehingga harus mengerahkan tenaga yang lebih dari biasanya untuk memutarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengemudi mobil yang setirnya terasa berat bisa sangat mengganggu dan bahkan berpotensial membahayakan. Dilansir dari laman resmi Suzuki, berikut beberapa penyebab umum yang membuat setir mobil terasa berat:

1. Cairan Power Steering Sudah Tua, Mengental, atau Habis

Salah satu penyebab paling umum setir mobil terasa berat adalah kondisi cairan power steering yang tidak optimal. Cairan ini berfungsi untuk membantu memudahkan putaran setir dengan menggunakan tekanan hidrolik.

Jika cairan ini sudah tua, mengental, atau bahkan habis, efektivitasnya dalam membantu putaran setir akan berkurang, sehingga setir terasa lebih berat. 

2. Kerusakan Pompa Power Steering

Unit power steering pada mobil terdiri dari 2 komponen, yaitu poma power steering dan unit rack-and-pinion. Nah, pompa power steering adalah komponen penting yang mensirkulasikan cairan power steering ke seluruh sistem.

Selain itu, salah satu peran penting pompa power steering adalah menjaga tekanan optimal pada sistem power steering, sehingga pengemudi dapat memutar kemudi dengan lancar dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. 

3. Rak Kemudi Rusak

Komponen mekanis dalam sistem kemudi seperti rak kemudi yang rusak juga bisa membuat setir mobil berat. Rak kemudi yang rusak atau aus akan menghambat gerakan, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga saat memutar setir.

4. Sabuk Serpentine Rusak atau Retak

Sabuk serpentine memainkan peran kunci dalam menggerakkan beberapa komponen pada mobil Anda, termasuk pompa power steering.

Fungsi utamanya adalah memberi daya pada pompa power steering dan sistem lainnya untuk bisa bertahan selama 95.000 hingga 160.000 kilometer perjalanan.

5. Tekanan Ban Tidak Akurat

Ketidaksesuaian tekanan ban ternyata juga bisa menyebabkan setir mobil berat. Karena itu semua ban mobil Anda harus diisi angin sesuai dengan Psi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil untuk menghindari tekanan udara yang tidak tepat pada setiap ban.

6. Masalah Kelistrikan

Banyak sistem power steering modern menggunakan motor listrik pada rak atau kolom kemudi untuk memberikan bantuan daripada sistem hidrolik.

Jika motor listrik rusak, sensor kemudi bermasalah, kabel putus, korosi, atau sekring putus, kemungkinan besar akan terjadi kegagalan power steering.

7. Masalah Suspensi

Sistem suspensi yang tidak berfungsi dengan baik atau mengalami kerusakan juga bisa memengaruhi bagaimana setir mobil terasa berat. Komponen suspensi yang aus atau rusak seperti bushing, shock absorber, atau strut, bisa mengurangi stabilitas dan kenyamanan berkendara, termasuk menyebabkan setir terasa lebih berat.

8. Komponen Long Tie Rod Aus

Long tie rod adalah bagian dari sistem kemudi yang membantu dalam mempertahankan aligmen roda yang tepat. Jika komponen ini mengalami keausan, ini dapat menyebabkan setir terasa berat karena roda tidak lagi bergerak secara sinkron dan efisien.

Setelah mengetahui penyebab setir mobil berat, simak beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi masalah ini. Berikut ulasannya:

1. Periksa Kadar Cairan Power Steering

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kadar cairan power steering. Cairan ini penting untuk memastikan operasi yang lancar dari sistem kemudi hidrolik.

Jika kadar cairan rendah, itu bisa menjadi penyebab utama setir mobil terasa kaku. Jika kadar cairan menipis atau mengental, sebaiknya segera ganti cairan dengan baru, idealnya setiap 45.000-80.000 km atau kira-kira setiap 3-5 tahun sekali.

2. Periksa Katrol Pada Unit Power Steering

Untuk memeriksa katrol, mesin harus dimatikan terlebih dahulu, lalu verifikasi tegangan pada sistem katrol ganda. Cari apakah ada kemungkinan bagian tepinya patah, retak, atau sobek, atau menjuntai.

3. Periksa Tekanan Udara Ban

Masalah setir mobil berat tidak bisa diatasi hanya dengan mengisi udara pada ban. Tapi, sebaiknya juga harus memastikan bahwa tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk memastikan pengalaman mengemudi yang optimal dan mengurangi beban pada sistem kemudi.

Di Indonesia, tekanan angin yang direkomendasikan untuk ban mobil umumnya berkisar antara 30 hingga 40 psi (pound per square inch).

4. Periksa Bagian Depan Mobil

Komponen di bagian depan mobil, seperti sistem suspensi, tie rods, dan ball joints, juga berperan penting dalam fungsi kemudi. Oleh sebab itu, bagian ini harus diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan pelumasan yang cukup dan tidak ada keausan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setir mobil berat dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari cairan power steering, suspensi, kelistrikan, dan sebagainya.

Pilihan Editor: Kemenperin: GIIAS 2024 Bisa Tingkatkan Penjualan Mobil yang Tengah Lesu

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi