Ilustrasi mengganti ban mobil. (Auto2000)
GOOTO.COM, Jakarta - Ban mobil yang kempis dan dibiarkan terlalu lama, apalagi tetap digunakan untuk berjalan, dapat menimbulkan dampak yang fatal. Tekanan udara yang kurang disebut bisa menyebabkan ban pecah, bahkan bisa sampai rusak berat dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Oleh sebab itu, pengendara wajib memastikan tekanan angin ban tetap terjaga agar ban dapat bekerja dengan optimal. Rekomendasi tekanan angin ban dari pabrikan biasanya terlihat pada stiker yang ada di pilar B sisi pengemudi, atau juga bisa dilihat di buku petunjuk pemilik kendaraan.
"Tekanan udara ban yang sesuai juga membantu dinding ban menopang berat mobil serta meredam gaya akibat gerakan ban. Alhasil, tekanan udara yang sesuai memegang peran sangat penting dalam menjaga performa ban di jalan," kata Chief Marketing Auto2000 Yagimin dalam siaran pers yang diterima Gooto.
Idealnya, tekanan udara ban mobil perlu diperiksa di pagi hari, di mana ban belum berjalan dan suhu lingkungan masih dingin. Namun, jika tidak sempat, diusahakan untuk memeriksa tekanan angin ini minimal seminggu sekali.
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat membiarkan ban mobil kempis terlalu lama. Berikut penjelasannya:
1. Area Kontak Ban Berlebih dan Tidak Merata
Ban kempis akan membuat area kontak dengan aspal tidak cukup, bahkan berlebih, karena hanya tertumpu di pinggir telapak ban. Kondisi ini mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja, serta membuat mobil terasa berat dikemudikan karena daya cengkeramnya terlalu kuat ke aspal.
2. Dinding Ban Bergerak Berlebihan
Gerakan naik-turun dinding ban menjadi tidak terkendali saat kondisinya kempis. Walhasil, ban menjadi terlalu lentur dan dapat membuat anyaman kawat baja dinding ban rusak. Bahkan dalam kondisi terburuknya, ketika muatan mobil penuh dan jarak tempuh jauh, bibir pelek dapat menyentuh dinding ban dan berpotensi membuat robek ban.
Tekanan angin ban yang kurang akan langsung terasa pada pengendalian mobil yang lebih sulit. Biasanya, mobil juga akan menarik ke sisi ban yang kempis atau mobil bergoyang akibat gerakan dinding ban yang berlebihan.
3. Kenyamanan Turun dan Mobil Sulit Dikendalikan
Kenyamanan berkendara ikut menurun karena gerakan dinding ban yang tiada henti. Pada kondisi ini, seharusnya pengemudi sudah sadar bahwa ban mobilnya kempis. Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika belok ke kiri atau ke kanan.
Gerakan dinding ban yang semakin liar juga membuat mobil sulit dikenalikan dan jarak pengereman semakin jauh. Dalam kondisi ekstrem, tekanan angin ban yang sangat rendah dapat membuat ban terlepas dari velg.
Pilihan Editor: Kemenperin: GIIAS 2024 Bisa Tingkatkan Penjualan Mobil yang Tengah Lesu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto