Pameran GIIAS 2024. (Gaikindo)
GOOTO.COM, Jakarta - Baru-baru ini, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) merilis hasil riset, yang mengungkapkan bahwa pasar mobil mengalami stagnan. Itu terjadi akibat kenaikan harga mobil dan kondisi pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang masih rendah.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan setuju dengan temuan dari LPEM UI. Menurut dia, stagnasi pasar mobil baru akibat kenaikan harga dan pendapatan per kapita rendah ini memang menjadi keprihatinan.
"Kenaikan harga mobil dipicu berbagai faktor seperti kenaikan bahan baku, komponen, pajak, dan pelemahan nilai tukar rupiah, membebani daya beli masyarakat. Harga mobil yang melambung tinggi, akibat kenaikan bahan baku, komponen, pajak, dan pelemahan nilai tukar rupiah, memang membebani daya beli masyarakat segmen terbesar buyers mobil di Indonesia, yakni middle income class," kata Yannes.
"Ditambah dengan pertumbuhan pendapatan per kapita yang saat ini terasa melambat dan daya beli masyarakat yang rendah, jelas akan menjadikan upaya untuk membeli mobil baru menjadi semakin sulit," tambah dia kepada Gooto hari ini, Jumat, 12 Juli 2024.
Yannes menyebutkan bahwa pasar mobil baru di Indonesia ini memang penuh tantangan. Perlu ada langkah strategis untuk bisa mengatasi semua faktor yang menyebabkan stagnasi pada pasar mobil baru di Tanah Air.
"Stagnasi pasar mobil baru di Indonesia bagaikan labirin yang penuh tantangan. Namun, dengan langkah strategis, kita bisa menemukan jalan keluar dan memacu kembali geliat industri otomotif," ucap Yannes.
Berdasarkan riset dari LPEM FEB UI bersama Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pendapatan per kapita hanya naik rata-rata 3,65 persen per tahun dari 2013 sampai 2022. Dalam periode yang sama, penjualan mobil mengalami penurunan rata-rata 1,64 persen per tahun.
Pilihan Editor: Kemenperin: GIIAS 2024 Bisa Tingkatkan Penjualan Mobil yang Tengah Lesu
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto