Danilo Petrucci. (Foto: Dok. Pribadi)
GOOTO.COM, Jakarta - Pembalap Barni Racing Team WSBK Danilo Petrucci buka-bukaan adanya perbedaan dalam ajang WSBK dengan MotoGP.
"Di MotoGP ada tekanan mental yang luar biasa, Anda mengendarai sepeda motor terbaik dari pabrikan dan Anda berada di samping pebalap tercepat di dunia. Superbike, kalau dilihat dari sudut pandang ini, jauh lebih bagus karena lebih familiar, tekanannya lebih sedikit," ucap Petrucci dikutip dari Motosan.
Namun dia mengaku hal yang dirindukan bukanlah motor atau suasananya, melainkan gaji tinggi yang ditawarkan.
"(Tapi) sekarang, setelah melewati usia tiga puluhan tahun, saya dapat mengatakan bahwa, satu-satunya hal yang saya rindukan dari MotoGP adalah gajinya," sambung mantan rider tim pabrikan Ducati di MotoGP itu.
Selama berlaga di balap kasta tertinggi, Petrucci diketahui menjadi salah satu pebalap MotoGP dengan bayaran tertinggi di MotoGP.
Petrux, julukannya, pernah masuk lima besar pembalap dengan penghasilan tertinggi. Pada tahun 2021 saat membela tim KTM Tech3, Petruci mendapat bayaran 2,8 juta USD (Rp 45,1 miliar).
Sayangnya, tidak diketahui pasti berapakah bayaran yang diterima Petrucci saat ini bersama tim Barni Racing Team WSBK. Namun dipastikan rata-rata pebalap WSBK mendapat uang lebih kecil dibandingkan para pebalap MotoGP.
Namun sebagai contoh, Jonathan Rea. Pembalap yang menjuarai WSBK selama enam kali berturut-turut di Kawasaki itu pun gajinya jauh lebih kecil dibanding para pebalap MotoGP.
Ketika memutuskan pindah ke tim PATA Yamaha WSBK, Rea mendapatkan gaji sekitar 1,2 juta euro per musim atau setara Rp 21,1 miliar.
Wajar jika pebalap WSBK gajinya lebih kecil dibanding pebalap MotoGP. Pasalnya, balap WSBK tak sepopuler MotoGP.
Pilihan Editor: Lawan Lebih Tangguh, Marc Marquez Pesimis Jadi Juara Dunia MotoGP 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto