Mobil listrik Hyundai Kona hadir dalam pameran otomotif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten,Rabu 17 Juli 2024 GIIAS 2024 yang diikuti lebih dari 55 merek otomotif global yang terdiri 30 merek kendaraan penumpang, 5 kendaraan komersil dan 20 merek sepeda motor anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep, berlangsung 18 - 28 Juli 2024. TEMPO/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengomentari soal fenomena perang harga yang terjadi di pasar mobil listrik dunia, termasuk di Indonesia. Menurut Hyundai Indonesia, perang harga bukan menjadi strategi mereka untuk bisa mendulang penjualan yang banyak.
"Mulai dari IIMS lalu, kami sudah mulai memperhatikan ada fenomena seperti itu, sehingga di GIIAS tahun lalu sudah terjadi. Kami di Hyundai tidak mau pakai strategi untuk banting harga seperti itu karena kami memperhatikan konsumen," kata Chief Operating Officer (COO) HMID Fransiscus Soerjopranoto kepada Gooto di arena pameran GIIAS 2024, Jumat, 19 Juli 2024.
Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa pihaknya lebih memilih untuk mempertahankan harga jual mobilnya di Indonesia. Sebab, jika terjadi pemotongan harga yang fluktuatif, hal tersebut dinilai dapat menimbulkan kecemburuan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya.
"Jadi, konsumen kan pasti merasa bahwa, oh saya beli dengan harga misalnya Rp 500 juta, terus dalam waktu satu bulan harga mobil turun lagi, kami tidak mau seperti itu, kami justru mau harganya itu bisa bertahan," ujar Fransiscus Soerjopranoto.
"Bahkan kalau harga naik konsumen justru senang, karena kalau harga naik, konsumen itu harga mobil bekasnya jadi lebih naik, kami hanya jaga saja harganya supaya konsumen kita tidak merasa ada kecemburuan antara customer yang satu dengan customer yang lain, tidak ada kekecewaan, jadi kami jagain itu termasuk delivery juga, kami jagain kualitas delivery kita dalam kondisi bagus, kita punya free delivery inspection, jadi pada saat kami menyerahkan itu, mobil dalam keadaan baik," kata Fransiscus Soerjopranoto menambahkan.
Dalam setahun belakangan, perang harga ini menjadi fenomena yang tengah ramai mewarnai pasar mobil listrik dunia. Perang harga ini banyak dilakukan pabrikan Cina hingga memicu pabrikan otomotif lainnya untuk bisa menyesuaikan kondisi pasar global.
Perang harga turut terjadi di Indonesia, khusus di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Merek-merek asal Cina meluncurkan mobil jagoan mereka masing-masing, dengan harga yang paling sesuai dengan kantong konsumen di Indonesia.
Pilihan Editor: Neta X Rilis di GIIAS 2024, Harga Pre-booking Mulai Rp 460 Juta
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto