Hyundai Kona Electric. (Foto: Gooto/Dicky Kurniawan)
GOOTO.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para produsen otomotif di Indonesia menahan kenaikan harga agar penjualan bisa kembali meningkat. Sebab, kondisi pasar otomotif Tanah Air tengah lesu disebabkan sejumlah faktor, salah satunya harga mobil yang tinggi.
"Kami pemerintah minta supaya produsen-produsen jangan lagi atau jangan dulu menaikkan harga, karena sekarang pasar lagi lesu," kata Agus Gumiwang saat menghadiri pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 pada Kamis, 18 Juli 2024.
Menanggapi pernyataan Menperin tersebut, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa pihaknya setuju dengan pernyataan Menperin. Bahkan Frans mengatakan bahwa Hyundai belum pernah menaikkan harga mobilnya sejak awal tahun ini.
"Itu kami setuju, karena dalam perjalanan tahun ini kami belum pernah menaikkan harga. Walaupun kami dengar bahwa ada brand yang menaikkan harga, tapi strategi kami, selagi kami bisa tahan kenaikkan USD yang terjadi, kami akan tahan, karena kami juga ingin jualan kami juga naik," kata Fransiscus Soerjopranoto kepada Gooto saat ditemui di arena pameran GIIAS 2024, Jumat, 19 Juli 2024.
Frans meyakini bahwa jika harga bisa bertahan, maka penjualan pun bisa meningkat. Dia mengatakan bahwa harga mobil Hyundai hanya mengalami kenaikan di awal tahun ini akibat penyesuaian pajak.
"Awal tahun kami naik harga karena penyesuaian pajak, itu saja yang terjadi, setelah itu tidak ada kenaikan. Kan, ada hukum harga ya, setiap kenaikan harga itu akan mempengaruhi volume tertentu, nah itu yang kami coba tahan dan di Hyundai kami tidak melakukan kenaikkan harga," ujar dia.
Fransiscus Soerjopranoto menegaskan bahwa Hyundai akan tetap mempertahankan harga jual mobilnya hingga akhir tahun ini, tanpa ada kenaikkan. Menurut dia, Hyundai akan memberikan harga terbaik bagi konsumen.
"Jadi, seperti yang dibilang Pak Agus Gumiwang itu (menahan harga), kami sangat support, karena memang tujuannya market ya," ucap Fransiscus Soerjopranoto memungkasi.
Sebelumnya, Agus Gumiwang menuturkan penyebab lesunya pasar otomotif di Indonesia saat ini, salah satunya disebabkan tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Hal tersebut menyebabkan harga mobil naik dan berimbas pada menurunnya penjualan mobil di Tanah Air.
Agus juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menghitung besaran kenaikan harga yang terjadi pada pprogram Low Cost Green Car (LCGC). Namun, dia tetap meminta agar produsen yang ikut dalam program LCGC ini, bisa mengupayakan agar harganya bisa bertahan dan tidak mengalami kenaikkan.
Pilihan Editor: Mobil Listrik Neta X Jadi Pilihan Terbaru di GIIAS 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto