GOOTO.COM, Jakarta - Astra Honda Racing Team (AHRT) mendapatkan tantangan berat di pentas Asia Road Racing Championship (ARRC) 2024. Itu terjadi ketika motor balap CBR250RR dipotong RPM-nya sebanyak 200.

Pemotongan RPM itu dicantumkan dalam regulasi ARRC 2024 setelah AHRT begitu mendominasi turnamen. Maka dari itu, para pembalap Honda Indonesia tak bisa bicara banyak di ARRC Mandalika 2024 kelas AP250.

"Pada 2023 banyak orang menilai kalau Astra Honda terlalu dominan pada saat itu, sampai akhirnya di final series, berada di posisi 1, 2 dan 3," kata Manager Motorsport Dept PT Astra Honda Motor Rizky Christianto.

"Beberapa kali saya sempat memberikan reason menang itu bukan cuma motornya, melainkan tim. Makanya namanya racing team. Rider yang kencang itu juga menjadi salah satu faktor untuk bisa menang, di samping motor," tambah dia.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa regulasi pemotongan RPM tersebut merugikan Astra Honda Racing Team. Sedangkan tim lain di kelas yany sama, justru diperbolehkan memakai mesin yang lebih besar, beserta RPM-nya.

"Namun saya juga tidak mengerti apakah mereka (merek lain) punya pertimbangan entertainment, politik atau apapun saya tidak tahu. Lalu di 2024 ada perubahan regulasi. Regulasi ini tentu saja cukup merugikan kita, CBR, karena pertama, RPM-nya berkurang. Setelah itu mereka (merek lain) boleh menggunakan motor baru yang CC-nya jauh lebih besar. Real CC mereka sekarang 321cc, sedangkan kita (CBR) real CC-nya hanya 249 koma sekian," jelas dia.

"Ini sudah jauh perbedaannya. Ada juga yang memakai 4 silinder, memang ada beberapa adjustment di RPM maupun di berat, cuma 321 cc ini cukup berat. Ini menjadi kesulitan yang cukup menggangu buat kita.," tutup dia.