Bentley Batur Convertible hanya dibuat terbatas 16 unit. (Foto: Bentley)
GOOTO.COM, Jakarta - Bentley Motors merayakan produksi mesin W12 buatan tangan terakhirnya di kantor pusat mereka di Crewe, Inggris. Mesin produksi terakhir ini disematkan pada mobil Bentayga, Continental GT, dan Flying Spur melalui jalur produksi di Dream Factory.
"W12 telah memainkan peran penting dalam sejarah Bentley sehingga merupakan hal yang tepat bagi kami untuk merayakan penghentian mesin tersebut dengan mesin yang terkait dengan pembangkit listrik ini," kata Anggota Dewan Manufaktur Bentley Motors, Andreas Lehe dalam siaran pers yang diterima Gooto hari ini, Selasa, 30 Juli 2024.
Sudah ada 100.000 lebih mesin W12 yang diproduksi sejak mesin ini diperkenalkan pada Continental GT di tahun 2003.
Keputusan menghentikan produksi mesin 12 silinder ini sejalan dengan strategi Beyond100 yang akan menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemimpin global dalam mobilitas mewah yang berkelanjutan.
"W12 telah mendorong kemajuan mobil dan bisnis kami dengan kecepatan luar biasa dan akan menjadi salah satu inovasi terpenting dalam sejarah termasyhur kami," ujar Lehe.
Mesin W12 6.0 liter twin turbo ini akan digantikan dengan mesin Hybrid Kinerja Ultra Tinggi (Ultra-High-Performance Hybrid). Mesin hybrid ini akan menggabungkan mesin pembakaran V8 dengan teknologi baterai canggih, Electrocharging, yang dikembangkan dari powertrain bensin-listrik Bentley yang sudah ada.
Powertrain baru ini akan disematkan pada generasi terbaru supercar Bentley. Setiap model di jajaran Bentley akan tersedia dengan powertrain elektrifikasi baru.
Unit ini bahkan diklaim mengembangkan tenaga yang lebih besar dibanding W12, dikombinasikan dengan angka CO2 siklus penggerak WLTP yang rendah, hanya 50 gram per kilometer.
Pilihan Editor: Adenanta Bawa Astra Honda Racing Team Juara di Race 2 ARRC Mandalika 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto