Biaya Baterai Kendaraan Listrik Mengalami Penurunan dalam 1 Dekade Terakhir
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 6 Agustus 2024 16:00 WIB
Bosch melalui perusahaan Battery Lifecycle Company akan mendaur ulang hingga 15.000 metric ton material baterai. (Foto: Bosch)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Berdasarkan data dari Energy.gov, biaya paket baterai kendaraan listrik terus mengalami penurunan dalam satu dekade terakhir. Seperti diketahui, baterai merupakan salah satu komponen termahal dalam kendaraan listrik, yang juga menjadi faktor utama harga jualnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman Autoblog hari ini, Selasa, 6 Agustus 2024, pada 2008, baterai kendaraan listrik rata-rata seharga $ 1.415 per kWh atau sekitar Rp 22,8 juta per kWh. Sementara, pada 2023, biayanya hanya $ 139 per kWh atau sekitar Rp 2,2 juta per kWh.

Biaya baterai tersebut turun lebih dari 90 persen dibanding tahun 2008. Penurunan paling cepat terjadi antara tahun 2009 dan 2013, dan telah mengalami penurunan yang relatif stabil pada tahun-tahun berikutnya.

Sebagian penurunan ini terjadi karena perbaikan teknik dan teknologi selama bertahun-tahun, karena banyak produsen mobil telah beralih ke kimia baterai alternatif yang biaya penyulingan dan produksinya lebih murah. Baterai yang ditawarkan sebanding dengan unit lithium-ion tradisional yang dapat berupa ion natrium, bebasis seng, udara besi, atau lainnya.

Penurunan harga baterai ini bermanfaat bagi semua orang, terutama pembeli, karena rata-rata harga kendaraan listrik tetap lebih mahal dari pada mobil ICE. Banyak analis memperkirakan harga akan turun lebih jauh, sehingga biaya mobil listrik mendekati harga kendaraan bensin.

Meski begitu, trennya mungkin akan sedikit meningkat dengan diperkenalkannya baterai solid-state dalam beberapa tahun mendatang.

Kendati lebih ringan, lebih padat energi, dan lebih aman, namun baterai baru ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan dan mahal. Sehingga, ini bisa menyebabkan produsen mobil mempertahankan harga yang tinggi untuk menutupi biaya mereka.

Pilihan Editor: Ekspor Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Capai 2.200 Unit di Semester I 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi