Benarkah Fitur V2L Malah Bikin Umur Baterai Mobil Listrik Lebih Pendek?
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 11 Agustus 2024 11:00 WIB
BYD M6 menggunakan fitur V2L.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Beberapa model mobil listrik menawarkan fitur Vehicle to Load (V2L) di mana bisa mentransfer daya baterai mobil untuk menyalakan peralatan listrik. Salah satunya MPEV BYD M6 yang baru meluncur saat GIIAS 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara yang digelar di Bandung pada Rabu, 7 Agustus 2024, BYD menghadirkan live musik dengan daya yang disalurkan langsung dari mobil M6 dengan menggunakan fitur V2L.

Meski terbilang membantu, namun tak sedikit yang bertanya apakah menggunakan fitur tersebut secara rutin bisa membuat baterai mobil listrik bermasalah? Ibarat power bank, ketika sering dipakai akan membuat baterainya ngedrop.

"Kalau ini (V2L) tidak sama sekali, penggunaan dayanya sama saja seperti mobil sedang digunakan di jalan," kata Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Baratha.

Bobby menjelaskan bahwa penggunaan fitur V2L hanya mengurangi State of Charge (SoC) saja. Dalam jangka panjang, jelas dia, baterai ngedrop karena sering dipakai tidak mungkin karena hal ini.

Seperti diketahui, SoC sendiri merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui keadaan isi baterai dan dijadikan pedoman untuk memantau kapasitas terkini dari baterai tersebut.

Lebih lanjut ia meyakini, penggunaan V2L tidak berpengaruh terhadap kesehatan baterai atau State of Health (SoH).

Sebenarnya penggunaan V2L ini menurutnya kerap digunakan untuk menemani camping atau pergi dalam perjalanan jauh. Hanya saja di Indonesia belum jadi tren.

"Kalau di luar negeri itu banyak yang gunakan, di sini kan belum, dari tempatnya juga belum banyak ya," tutup dia.

Pilihan Editor: Ford Police Interceptor Utility Mengandalkan Teknologi Hibrid

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi