Ilustrasi balap simulator. (Mobil Lubricants)
GOOTO.COM, Jakarta - Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengungkapkan bahwa tren perkembangan digital motorsport di dunia terus meningkat pesat. Salah satu yang cukup ramai adalah balap simulator, yang memang masuk dalam salah satu cabang di Federeasi Otomotif Dunia (FIA).
"Keterwakilan Indonesia di FIA diwakili oleh IMI. Sim racing turut berkontribusi mengasah kemampuan balap simulator, sehingga bisa menghasilkan atlet balap simulator yang andal dan kelak bisa mewakili Indonesia di kancah balap simulator internasional," kata Bamsoet dalam keterangan resminya, dikutip Gooto hari ini, Senin, 12 Agustus 2024.
Bamsoet mengungkapkan bahwa industri balap simulator ini terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara global. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pesat dalam teknologi, eSport, dan adopsi meluas oleh konsumen dan industri otomotif.
"Nilai pasar global industri balap simulator mencakup perangkat keras (setir, pedal, kursi balap), perangkat lunak (game dan simulator), serta konten dan layanan terkait lainnya, diproyeksikan mencapai antara USD 6 hingga USD 10 miliar dalam beberapa tahun ke depan," kata Bamsoet.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang IT & Digital IMI Pusat Tengku Irvan Bahran mengatakan, sejak 2018, digital motorsport ini masuk dalam olahraga baru di IMI. Sejak tahun itu, IMI mulai gencar mendata komunitas pemainnya, serta memfasilitasi dengan membuat kompetisi tingkat komunitas hingga nasional.
"Karena di FIA itu sendiri, salah satu cabang olahraganya ada juga digital motorsport. Jadi, dari balap simulator ini, kalau mau balap beneran juga bisa, atau mau fokus di sini (balap simulator) juga bisa," ujar Irvan saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Irvan mengungkapkan bahwa IMI bertindak sebagai regulator yang juga membina klub-klub simulator di seluruh Indonesia. IMI juga akan merekomendasikan kompetisi-kompetisi balap simulator kepada klub-klub tersebut agar anggota klub terus bisa menguji kemampuannya melalui kompetisi tersebut.
"Jadi kami lempar agenda-agenda, kan sering ada agenda Asia Pasifik, agenda kejuaraan dunia, kami kasih ke mereka. Selebih dari itu, kami bantu pihak-pihak untuk bikin event, karena klub-klub ini latihan terus tanpa ada event kan enggak ada gunanya," ucapnya.
Pilihan Editor: Ford Police Interceptor Utility Mengandalkan Teknologi Hibrid
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto