Ilustrasi baterai solid-state. (Foto: IM Motors)
GOOTO.COM, Jakarta - Studi terbaru dari Kantor Teknologi Kendaraan Departemen Energi (DOE) mengungkapkan bahwa biaya baterai kendaraan listrik telah mengalami penurunan hingga 90 persen antara tahun 2008 dan 2023. Kondisi ini dapat memudahkan produsen mobil untuk menutup kesenjangan antara harga kendaraan listrik dengan kendaraan ICE (internal combustion engine).
Dilansir dari laman Carscoops pada hari ini, Rabu, 14 Agustus 2024, biaya paket baterai terus menurun selama beberapa dekade terakhir berkat peningkatan teknologi dan kini baterai. Kemudian juga dipengaruhi faktor manufaktur baru hingga peningkatan volume produksi yang cukup besar.
Menurut DOE, biaya paket baterai lithium-ion telah turun dari $ 1.415 (Rp 22,3 juta) per kWh pada 2008 menjadi $ 139 (Rp 2,2 juta) per kWh pada 2023. Perbedaannya tidak terlalu besar jika diperhitungkan inflasi selama 15 tahun, dengan biaya awal turun menjadi sekitar $ 1.000 (Rp 15 juta) jika disesuaikan dengan nilai dolar saat ini. Penurunan cukup signifikan terjadi antara tahun 2009 dan 2013.
Sebagai contoh, harga baterai 81 kWh Tesla Model Y di tahun 2008 sebesar $ 114.615 atau sekitar Rp 1,8 miliar. Sementara di tahun 2023, harga baterainya itu sudah turun menjadi $ 11.259 atau sekitar Rp 178 juta.
Produsen mobil memperkirakan biaya baterai akan terus menurun di beberapa tahun ke depan, sehingga kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau bisa menjadi kenyataan.
Sebuah studi oleh Gartner menunjukkan bahwa kendaraan listrik akan lebih murah untuk diproduksi daripada kendaraan berbahan bakar bensin pada 2027. Banyak perusahaan telah memperkirakan bahwa paritas harga yang sangat dibutuhkan antara kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar bensin akan tercapai di akhir dekade ini.
Studi dari JD Power mengungkapkan bahwa total biaya kendaraan listrik selama jangka waktu lima tahun sudah lebih rendah daripada kendaraan bertenaga mesin pembakaran internal, di 48 dari 50 negara bagian Amerika Serikat.
Pilihan Editor: Ford Police Interceptor Utility Mengandalkan Teknologi Hibrid
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto