Mobil listrik Tesla Model 3 Highland (Foto: Prestige Motorcars)
GOOTO.COM, Jakarta - Uni Eropa telah memberlakukan tarif impor bagi kendaraan listrik dari merek Cina. Namun, baru-baru ini Uni Eropa merevisi aturan tersebut dan memberlakukan tarif bagi mobil dari pabrikan lain yang diproduksi di Tiongkok.
Melansir laman Carscoops hari ini, Kamis, 22 Agustus 2024, Uni Eropa memberlakukan tarif 9 persen untuk mobil Tesla buatan Cina yang diimpor. Sebelumnya, Tesla sempat dikenakan tarif 20,8 persen, namun diturunkan karena Tesla menerima lebih sedikit bantuan negara dibandingkan merek Cina lain.
Uni Eropa tidak menghapus tarif tersebut bagi Tesla karena produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu diketahui menggunakan baterai yang harganya disubsidi pemerintah Cina.
Laporan Uni Eropa juga mencantumkan beberapa cara lain yang dapat digunakan oleh produsen mobil Cina untuk menerima bantuan, termasuk tanah murah, hibah, dan pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan.
Selain Tesla, BMW juga dikenakan tarif Uni Eropa akibat model Mini buatan Cina. Awalnya, pabrikan mobil Jerman ini dikenakan tarif sebesar 37,6 persen, namun setelah peninjauan, Mini sekarang dikenakan tarif sebesar 21,3 persen.
Untuk diketahui, merek-merek Cina yang dikenakan tarif Uni Eropa ini mencakup BYD sebesar 17 persen, Geely 19,3 persen, dan SAIC paling besar, yakni 36,6 persen.
Pilihan Editor: Thailand Diminta Jadi Seri Pembuka MotoGP 2025, Sirkuit Mandalika Ke-2
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto