Pengerjaan motor matic saat sedang melakukan upgrade di bagian CVT di bengkel 126 Project, Kamis 29 November 2018. Tempo/Muhammad Kurnianto
GOOTO.COM, Jakarta - CVT atau Continuously Variable Transmission merupakan komponen penting pada motor matik. Jika CVT mengalami kerusakan, maka akan memengaruhi kinerja motor saat perjalanan.
Komponen ini berfungsi mengubah transmisi tanpa harus melakukan perpindahan gigi secara manual. Ada beberapa kebiasaan pengendara yang berpotensi merusak CVT pada motor matik.
Berikut 5 kebiasaan yang bisa bikin rusak CVT motor matik, dilansir dari laman Suzuki Indonesia hari ini, Kamis, 22 Agustus 2024:
1. Perawatan Kurang Maksimal
CVT ini merupakan bagian yang perlu dirawat secara rutin. Penggantian oli CVT, pengecekan belt, dan komponen lainnya perlu dilakukan untuk menjaga performanya tetap optimal.
Penggantian oli CVT yang terlambat atau bahkan tidak diganti, bisa mengakibatkan gesekan yang berlebihan pada komponen CVT. Hal ini dapat mempercepat keausan dan kerusakan pada komponen tersebut.
Selain itu, belt yang aus atau retak juga bikin motor mengalami penurunan performa. Jadi, pastikan untuk merawat rutin CVT motor matik.
2. Menggunakan Oli Berkualitas Buruk
Pemilihan oli yang tepat sangat penting untuk mendukung kinerja CVT. Menggunakan oli berkualitas buruk atau tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada komponen CVT, karena oli tidak dapat memberikan pelumasan yang optimal.
Kemudian, oli yang tidak sesuai atau berkualitas buruk juga dapat menyebabkan panas berlebihan pada CVT. Hal ini dapat memicu kerusakan pada komponen-komponen lain di dalamnya.
3. Beban Motor Melebihi Kapasitas
Membawa beban yang berlebihan dapat memberikan tekanan berlebih pada CVT motor. Beban ini akan memaksa CVT bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan keausan komponen.
Beban berlebih juga dapat memengaruhi performa motor secara keseluruhan, seperti membuat akselerasi menjadi lebih lambat dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
4. Menahan Gas Saat Jalan Macet dan Menanjak
Menahan gas dalam kondisi jalan macet atau menanjak dapat menyebabkan panas berlebih pada CVT. Ini dapat merusak komponen di dalamnya seperti belt dan roller. Kebiasaan ini juga bisa menyebabkan komponen CVT lebih cepat aus.
5. Terus Berkendara Saat Motor Tidak dalam Kondisi Baik
CVT motor bisa rusak jika pengendara abai dengan kondisi motor yang sedang tidak baik-baik. Misalnya, ketika motor mengeluarkan asap putih atau tenaganya berkurang pada saat melalui jalan menanjak.
Mengendarai motor dalam kondisi seperti ini dapat memperburuk kerusakan yang sudah ada dan berujung pada biaya perbaikan yang lebih besar. Selain itu, mengabaikan gejala-gejala ini dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Pilihan Editor: Thailand Diminta Jadi Seri Pembuka MotoGP 2025, Sirkuit Mandalika Ke-2
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto