Kenali 9 Modifikasi Motor yang Justru Bikin Bahaya
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 25 Agustus 2024 15:08 WIB
Ilustrasi modifikasi motor. Dok. PLN5
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Bagi sebagian pengguna, modifikasi motor adalah salah satu cara mereka untuk menyalurkan hobinya. Beberapa di antara mereka sangat suka mengutak-atik tampilan motornya, agar terasa lebih personal dan sesuai keinginan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ada beberapa modifikasi sepeda motor yang ternyata dapat membahayakan keselamatan. Tentunya, modifikasi seperti ini tidak diperkenankan karena bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.

Sebenarnya, modifikasi motor boleh saja dilakukan. Namun, pengguna harus pandai-pandai memilih modifikasi yang aman. Agar tetap aman selama berkendara. Berikut tips menghindari beberapa modifikasi, dilansir dari Suzuki:

1. Menggunakan Mika Bening pada Lampu Belakang

Salah satu komponen yang kerap dimodifikasi yaitu lampu belakang. Padahal hal ini sangat membahayakan lalu lintas di jalanan. Karena mika yang bening dapat menyilaukan pandangan pengguna jalan lain yang ada di belakang motor Anda. 

Menurut aturan, warna mika lampu belakang seharusnya merah. Hal ini bertujuan agar pengendara yang ada di belakang tidak merasa silau pada saat kendaraan yang di depannya mengerem.

Jadi, menggunakan mika bening ini, tidak hanya berbahaya, tetapi juga menyalahi aturan yang berlaku di Indonesia. 

2. Memasang Lampu Tembak

Modifikasi berikutnya yang tidak kalah berbahaya, yaitu pemasangan lampu tembak pada motor. Memang benar bahwa lampu ini dapat mengoptimalkan pencahayaan, tetapi dapat berbahaya jika menggunakannya di jalan raya. 

Lampu tembak dapat membuat pengendara yang ada di depan merasa silau, terlebih saat berkendara di malam hari. Tentunya, hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya.

3. Memakai Ban Cacing

Umumnya, pemilik motor seringkali melakukan modifikasi pada bagian ban. Tidak jarang dari mereka yang mengubah ban bawaan pabrikan dengan ban cacing. 

Biasanya, mereka akan menggunakkan ukuran roda 60/90 untuk roda belakang, dan 50/90 untuk roda depan. Tentunya, ukuran ban tersebut terbilang terlalu kecil untuk ukuran motor tersebut.

Umumnya, ban cacing digunakan untuk kompetisi drag race. Sayangnya, modifikasi seperti ini sangat tidak dianjurkan untuk penggunaan sehari-hari. 

Pasalnya, ban cacing memiliki permukaan traksi yang minim. Jadi, dapat mengganggu kinerja sistem pengereman. Terlebih saat jalanan sedang dalam kondisi basah, dapat berisiko tergelincir.

4. Memasang Sirine dan Lampu Strobo

Pemasangan sirine atau strobo juga merupakan modifikasi motor yang kerap dilakukan, padahal hal ini tidak boleh dilakukan. Secara aturan hukum, warga sipil dilarang memasang sirine atau lampu strobo pada motor mereka. 

Selain itu, pengendara yang menggunakan sirine dan lampu pada kendaraannya dapat membahayakan pengendara lain. Pasalnya, cahaya dari lampu strobo dapat mengganggu pandangan pengendara lain dan suara sirine dapat menyebabkan polusi suara.

5. Menggunakan Spion Kecil

Spion pada motor tidak hanya berfungsi sebagai aksesoris, tetapi juga sebagai salah satu sistem keamanan kendaraan. Komponen ini sangat berguna untuk membantu pengendara ketika akan berpindah jalur.

Melalui spion, pengendara dapat melihat situasi di belakang motor. Jadi, akan lebih aman saat beralih jalur. Sayangnya, beberapa pengendara justru senang memodifikasi spion dan menggantinya dengan ukuran yang kecil.

6. Tidak Menggunakan Lampu Sein

Lampu sein adalah komponen penting yang membantu pengendara mengkomunikasikan niat mereka untuk berbelok atau berpindah jalur kepada pengguna jalan lainnya. 

Selain itu, di banyak negara, berkendara tanpa lampu sein adalah pelanggaran hukum yang dapat dikenakan denda. Tentunya, hal ini juga berlaku di Indonesia.

7. Lampu Utama Dicopot

Lampu utama berfungsi untuk memberikan penerangan selama perjalanan, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca yang buruk. 

Pada saat melepas lampu utama atau menggantinya dengan lampu yang tidak sesuai standar, dapat membahayakan pengendara dan orang lain. 

Tanpa penerangan yang memadai, pengendara tidak dapat melihat jalan dengan jelas, dan pengendara lain juga sulit melihat motor Anda. Tentunya, hal ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di malam hari atau di area dengan pencahayaan minim.

8. Rangka Bodi Dipotong

Modifikasi rangka bodi dengan cara dipotong dapat membuat motor terlihat lebih ramping atau berbeda dari desain aslinya. Namun, hal ini sangat berbahaya karena dapat memengaruhi keseimbangan motor. 

Rangka motor sudah dirancang sebaik mungkin oleh pabrikan untuk menahan beban dan tekanan selama berkendara. Jadi, ketika Anda memotong atau mengubah rangka tersebut, dapat mengurangi kekuatan dan stabilitas motor. 

9. Sepatbor Belakang Dilepas

Bagi sebagian pemilik motor, melepas sepatbor belakang mungkin dapat memberikan tampilan yang terkesan lebih bersih atau sporty, tetapi hal ini mengorbankan keselamatan. 

Perlu diketahui bahwa sepatbor belakang berfungsi untuk melindungi pengendara dan penumpang dari cipratan air, lumpur, dan kerikil yang terlempar oleh roda belakang. 

Tanpa sepatbor, cipratan dari roda belakang bisa mengganggu penglihatan dan kenyamanan pengendara lain serta penumpang. Selain itu, cipratan tersebut juga dapat mengotori pengendara lain di jalan sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Pilihan Editor: George Russell Tercepat di FP2 F1 Belanda 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi