Kenali Bahaya dan Efek Berantai Penggunaan Oli Palsu pada Motor
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 25 Agustus 2024 16:37 WIB
Pekerja mengganti pelumas sepeda motor di bengkel Dunia Motor, Pasar Minggu, Jakarta, 13-8, 2012. Menjelang hari raya Idhul Fitri sejumlah calon pemudik bermotor melakukan beberapa penggantian seperti Oli mesin, Ban, Rantai dan servis mesin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Oli merupakan salah satu komponen yang punya fungsi vital. Oli ini berfungsi menjadi pelumas dari komponen juga partikel yang ada di dalam mesin, sehingga kinerja mesin jadi lebih maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan hanya dapat membuat performa kendaraan bermotor jadi lebih maksimal, oli bisa menghindarkan terjadinya korosi, karena celah-celah yang ada pada mesin tertutup sehingga debu ataupun kotoran berpartikel kecil tidak mudah masuk. 

Akan tetapi, jika oli tidak sesuai anjuran ataupun palsu, akan berakibat fatal di mesin. Karena kandungan yang tidak sesuai standar membuat bearing di bagian mesin menjadi aus, piston baret, dan bahkan yang terparah bisa membuat seal bocor ataupun rembes.

“Memang tidak bisa dipungkiri, kalau oli palsu punya dampak negatif yang berantai. Paling serius adalah pengaruhi performa motor jadi lebih buruk, dan itu tidak menjadi jaminan bisa kembali seperti di awal performanya,” ujar Training Analytst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi.

Maraknya peredaran oli palsu di pasaran bisa sangat merugikan pemiliki kendaraan sepeda motor. Pasalnya, oli yang seharusnya memberikan perlindungan pada komponen mesin, justru membuat komponen mesin jadi mudah rusak.

“Kenali ciri dan hindari penggunaan oli palsu, efek negatif yang timbul secara berantai akan rusak mesin motor. Sebaiknya, pilih dengan bijak dengan beralih ke oli asli,” papar Head of Technical Service Department PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Benedictus F Maharanto.

Demi menghindari bahaya dari penggunaan oli palsu, konsumen yang cerdas sudah saatnya lebih aware mengenali ciri-cirinya. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Kemasan: Produsen oli palsu sering menambahkan label kertas putih sebagai segel di bagian atas kemasan, yang sebenarnya tidak ada pada kemasan oli asli.

2. Harga: Harga oli palsu cenderung lebih murah dibandingkan oli asli. Jika menemukan oli dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal, konsumen perlu berhati-hati.

3. Warna dan Bau: Oli palsu biasanya punya warna yang lebih keruh dan berbau tidak sedap karena sudah dicampur dengan berbagai macam zat.

Pilihan Editor: George Russell Tercepat di FP2 F1 Belanda 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi