Mobil bernomor kendaraan daerah Jakarta mengalami overheat saat arus balik kendaraan pemudik dari arah Jawa Tengah dan Ciamis tersendat di Lingkar Gentong Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad, 9 Juni 2019. Hari ini lintas selatan Jawa Barat mengalami puncak arus balik dimana ribuan kendaraan pemudik merayap sejak Tasikmalaya sampai Garut. TEMPO/Prima Mulia
GOOTO.COM, Jakarta - Mengemudi menjadi aktivitas yang menuntut konsentrasi penuh dan keterampilan yang baik, terutama ketika menghadapi situasi darurat di jalan.
Situasi darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk overheat pada mobil. Maka dari itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memiliki pengetahuan dan kesiapan yang memadai dalam menangani situasi tersebut.
Overheat pada mobil bisa terjadi kapan saja ketika suhu mesin mengalami kenaikan di atas rata-rata. Apabila tiba-tiba muncul asap dari kap mesin, bisa saja dikarenakan mesin yang overheat.
Jika indikator temperatur mobil menunjukkan panas berlebih (overheat), mobil akan mengalami kehilangan tenaga.
Biasanya akan terdengar bunyi ping atau ketukan keras, hal ini bisa saja terjadi karena mesin terlalu panas (overheating).
Jika tanda-tanda tersebut terjadi pada mobil, maka tidak perlu panik. Berikut ini langkah pengecekan yang bisa Anda lakukan ketika mesin overheat, menurut Hyundai Gowa:
1. Menepi dan berhenti segera setelah cukup aman untuk melakukannya.
2. Pindahkan gear ke posisi P (Parkir, untuk kendaraan Continuously Variable Transmission (CVT)) atau ke Netral (untuk kendaraan bertransmisi manual) dan terapkan rem parkir. Jika A/C aktif, matikan.
3. Jika ada tetesan air pendingin mesin (coolant) di bawah kendaraan atau uap keluar dari kap mesin, matikan mesin. Jangan buka kap mesin hingga pendingin berhenti bekerja atau penguapan berhenti.
Jika tidak terlihat adanya kebocoran air pendingin mesin dan tidak ada uap, biarkan mesin hidup dan periksa untuk memastikan kipas pendingin mesin beroperasi. Jika kipas tidak bekerja, matikan mesin.
4. Periksa kebocoran air pendingin mesin dari radiator, selang atau di bawah kendaraan. (Jika A/C telah digunakan, air dingin akan menetes saat Anda berhenti, itu adalah hal normal.)
5. Jika air pendingin mesin bocor, segera matikan mesin.
6. Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab overheating, tunggu hingga temperatur mesin kembali normal. Kemudian, jika air pendingin mesin menyusut/habis, tambahkan air pendingin mesin ke reservoir dengan hati-hati untuk menaikkan level air pendingin mesin di reservoir hingga tanda setengahnya.
7. Lanjutkan dengan hati-hati, waspada terhadap tanda-tanda terlalu panas/overheating lebih lanjut. Jika terjadi lagi overheating, segera hubungi bengkel resmi untuk mendapatkan bantuan.
Pilihan Editor: George Russell Tercepat di FP2 F1 Belanda 2024
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto