GOOTO.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan Cina menggelar pertemuan dengan produsen mobil dan asosiasi industri untuk membahas kenaikan tarif impor kendaraan berbahan bakar bensin bermesin besar dan tarif untuk mobil listrik Tiongkok oleh Uni Eropa.

Disitat dari laman Reuters pada hari ini, Senin, 26 Agustus 2024, Uni Eropa akan menggelar pemungutan suara pada Oktober 2024. Dalam voting itu, akan ditentukan soal penerapan bea tambahan hingga 36,3 persen pada kendaraan listrik buatan Cina, di atas tarif impor standar sebesar 10 persen.

Tiongkok membalas Uni Eropa dengan mengumumkan pihaknya telah memperluas penyelidikan terhadap produk-produk impor Uni Eropa dengan menambahkan penyelidikan anti-subsidi terhadap berbagai produk keju, susu, dan krim, pada pemeriksaan anti-dumping pada daging babi dan brendi.

Kementerian Perdagangan Cina mengungkapkan bahwa para pejabat telah mendengarkan pendapat dan saran dari industri, para ahli, dan akademisi mengenai peningkatan tarif impor mobil berbahan bakar minyak dengan mesin berkapasitas besar.

Cina juga berencana menaikkan tarif impornya terhadap mobil berbahan bakar bensin bermesin besar. Berdasarkan data bea cukai Cina, pada tahun lalu, ekspor kendaraan bermesin 2,5 liter atau lebih besar ke Cina bernilai $ 1,2 miliar.

Tiongkok juga sudah meminta negara-negara anggotanya untuk melawan tarif kendaraan listrik, karena Komisi Eropa, tidak dapat menerapkan bea masuk jika mayoritas yang memenuhi syarat dari 15 negara anggota Uni Eropa yang mewakili 65 persen populasi Uni Eropa memberikan suara penolakan.

Prancis, Italia, dan Spanyol menjadi tiga negara yang mendukung tarif Uni Eropa tersebut. Negara-negara tersebut juga yang akan paling terkena dampak bea hukuman akibat meningkatnya jumlah investigasi perdagangan yang dilakukan Tiongkok. 

Pilihan Editor: Jangan Panik, Begini 7 Tips Atasi Mobil Overheat

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto