Mobil Toyota Hybrid Dipercaya Tetap Laris Meski Tanpa Insentif
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Selasa, 27 Agustus 2024 13:00 WIB
Toyota All New Kijang Innova Zenix HEV sebagai salah satu model hybrid electric vehicle (HEV) yang dipasarkan oleh Auto2000.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk tidak memberikan insentif untuk pembelian mobil hybrid. Hal tersebut cukup disayangkan karena dianggap berdampak ke penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu Auto2000, selaku Main Dealer Toyota tidak ambil pusing terhadap kebiajakan tersebut. Menurutnya kebijakan tersebut tidak membawa efek negatif.

“Kita sendiri melihat itu belum terlalu berdampak. Saat ini kami melihat (pasar otomotif) memiliki segmen masing-masing,” ujar Jaka Kardana, Sales Program and Marcom Dept Head Auto2000 di Bekasi, Jawa Barat pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Jaka menambahkan jika animo masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan satu ini sudah sangat tinggi. Sehingga keputusan di atas tidak berdampak apa-apa.

Dia mencontohkan seperti dalam gelaran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show), mereka berhasil meraup banyak pemesanan mobil hybrid.

“Total SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Auto2000 di sana 30 persen hybrid. Model yang paling diminati adalah Toyota Innova Zenix serta Yaris Cross,” Jaka menambahkan.

Sebagai informasi, Toyota mencatatkan 6.202 SPK sepanjang GIIAS 2024. Jika dirinci Toyota Innova Zenix Hybrid membukukan 1.305 SPK. Kemudian untuk Yaris Cross HEV mencetak angka 240 SPK. Lalu ada All New Toyota Alphard HEV dengan 121 SPK.

Selanjutnya disusul oleh All New Toyota Vellfire HEV sebanyak 25 SPK. Terakhir ada New Toyota Corolla Cross HEV yang mencatatkan 22 SPK.

Diketahui sebelumnya, Airlangga Hartarto, yang saat itu masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan ada beberapa hal yang membuat pemerintah enggan mengucurkan bantuan. Seperti tingginya minat di segmen tersebut meski tidak mendapat insentif.

“Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari BEV (Battery Electric Vehicle), jadi sebenarnya pasar telah berjalan dengan mekanisme sekarang,” kata Airlangga.

Sebaliknya, ia justru melihat kondisi pasar mobil listrik belum optimal. Padahal pemerintah sudah menggelontorkan bantuan.

Sementara itu, dilansir dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) terdapat 25.751 mobil hybrid yang dikirim dari pabrik ke diler alias Wholesales pada Januari sampai Juni 2024. Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan periode serupa di 2023. Sebab tahun lalu hanya membukukan 17.305 unit.

Pilihan Editor: Toyota Yakin Pilkada 2024 Tak Ganggu Penjualan Mobilnya

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi