Siapa Sangka Oli Motor Bisa Stres, Begini Penyebabnya
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Selasa, 27 Agustus 2024 16:00 WIB
Pekerja mengganti pelumas sepeda motor di bengkel Dunia Motor, Pasar Minggu, Jakarta, 13-8, 2012. Menjelang hari raya Idhul Fitri sejumlah calon pemudik bermotor melakukan beberapa penggantian seperti Oli mesin, Ban, Rantai dan servis mesin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Banyak pemilik kendaraan yang belum atau tidak tahu bahwa oli motor ternyata bisa mengalami stres. Stres di sini bukan berarti pusing, murung, dan sebagainya, melainkan mengalami penurunan kualitas sehingga oli tidak lagi bisa melindungi mesin secara maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau sudah begitu, komponen-komponen di dalam mesin bisa berpotensi rusak dan biaya perbaikannya tidak murah.

Dilansir dari Wahana Honda, berikut faktor-faktor apa saja yang bisa membuat oli stres dan seharusnya dihindari:

1. Sering Terjebak Macet

Kemacetan di jalan raya memang sulit dihindari, terutama bagi pemilik kendaraan yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Selain bisa membuat pengendara stres, kemacetan juga berpotensi membuat oli stres.

Sebab, saat mesin motor hidup tapi motor tidak berjalan karena terjebak macet, hal ini bisa memperpendek usia oli. Apalagi, kemacetan akan membuat sirkulasi udara menjadi tidak maksimal.

Efeknya, suhu mesin akan semakin panas. Risiko komponen mesin mengalami keausan pun akan semakin tinggi.

2. Motor Lama Tidak Dipakai

Motor yang jarang dipakai bukan berarti bebas masalah, terutama jika olinya tidak pernah diganti. Sebab, oli mesin mengandung zat aditif khusus untuk pelumasan, deterjensi, dan antioksidasi.

Nah, kalau motor jarang digunakan, zat aditif ini dapat mengalami degradasi seiring berjalannya waktu. Akibatnya, oli tidak bisa lagi melindungi mesin dari keausan karena tingkat kekentalannya menurun. Meski motor jarang digunakan, oli mesin tetap harus diganti secara rutin untuk memastikan kualitasnya selalu prima.

3. Tercampur Air Radiator

Oli juga bisa mengalami stres jika tercampur dengan air radiator. Anda bisa melihat apakah oli tercampur air radiator atau tidak dengan memeriksa kondisi oli secara langsung.

Jika oli berwarna kecokelatan dan air radiator berkurang di tabung reservoir, besar kemungkinan oli telah tercampur air radiator. Kalau sudah begini, kualitas oli akan menurun drastis, dan overheat bisa terjadi kapan saja. 

Pilihan Editor: Lando Norris Pole di F1 Belanda, Lewis Hamilton Terlempar dari 10 Besar

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi