GOOTO.COM, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Mataram (Unram) Muhammad Firmansyah meminta agar pemerintah tidak lepas tangan terkait persoalan hosting fee penyelenggaraan MotoGP Mandalika sebesar Rp 231 miliar. Dia menilai jumlah tersebut tidak kecil, namun MotoGP juga harus bisa berjalan.

"Hosting fee dapat dibayar lewat kolaborasi pemerintah pusat dan pemda, juga lembaga bisnis lain, termasuk PT ITDC. Perlu semua pihak legowo untuk ini," kata Firmansyah, dikutip dari Antara hari ini, Rabu, 28 Agustus 2024.

MotoGP Mandalika ini disebut Firmansyah sebagai pertaruhan bagi Indonesia. Sebab, penyelenggaraan ajang balap internasional ini akan membawa nama Indonesia di mata dunia, dan kredibilitas negara menjadi taruhannya.

"Dunia akan beranggapan, mau selenggarakan kegiatan tapi tidak punya uang. tentu negara akan malu," ujarnya.

Firmansyah mengatakan bahwa pemerintah pusat perlu duduk bersama dengan pemerintah daerah untuk membahas anggaran yang perlu dibayarkan ke Dorna Sport dalam penyelenggaraan MotoGP di Indonesia. Dengan demikian, MotoGP Mandalika di tahun ini bisa digelar.

Jika hosting fee ini tidak dibayarkan, menurut Firmansyah, akan ada berbagai konsekuensi yang harus ditanggung. Misalnya, harus membayar penalti yang nilainya ratusan miliar rupiah hingga menyangkut keberlanjutan MotoGP Sirkuit Mandalika di masa depan.

"ITDC tentu saja perlu memutar otak, bagaimana dapatkan hosting fee di waktu yang mepet begini. Bila tidak dibayar, dapat charge dari pihak Dorna 75 persen dari hosting fee, maka bayar ratusan miliar Rupiah juga akhirnya," ucapnya.