Seorang pekerja memotong ban bekas di kawasan pejompongan, Jakarta, Selasa (03/02) Ban-ban tersebut akan diolah menjadi ban vulkanisir. Tempo/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - Istilah ban vulkanisir tentu sudah cukup familiar bagi pemilik kendaraan. Ban jenis ini merupakan ban bekas yang alurnya sudah gundul atau menipis, tetapi dilapisi kembali dengan potongan material karet berserat lain untuk memberi kesan baru.
Setelah dilapisi dan difinishing, ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang mirip dengan ban asli.
Meski secara terlintas mirip ban baru, namun ban Vulkanisir tetap bisa dibedakan melalui ciri-cirinya. Dilansir dari laman Wuling.id, berikut adalah beberapa ciri-ciri ban vulkanisir:
1. Tanda Merek Vulkanisir
Biasanya, ban vulkanisir memiliki tanda atau label khusus dari produsen yang menyatakan bahwa ban tersebut telah mengalami proses vulkanisasi ulang.
2. Permukaan Tapak
Permukaan tapak pada ban vulkanisir seringkali menunjukkan pola tapak yang tidak rata dengan ban baru. Tapak bisa tampak lebih kasar atau tidak merata akibat dari proses vulkanisasi.
3. Jalur Proses
terkadang Anda bisa melihat garis-garis atau bekas yang menandakan area di mana ban telah diperbaiki atau divulkanisir. Ini bisa terlihat seperti jahitan atau sambungan pada permukaan ban.
4. Keausan yang Tidak Merata
Jika ban vulkanisir tidak dipasang atau diperbaiki dengan benar, keausan bisa terjadi secara tidak merata. Periksa apakah ban memiliki pola keausan yang tidak biasa atau tidak seimbang.
5. Kualitas Karet
Karet pada ban vulkanisir mungkin tidak sebaik ban baru dalam hal kekuatan dan elastisitas. Ini dapat mempengaruhi daya cengkeram dan kenyamanan berkendara.
Setelah mengetahun ciri-ciri ban tersebut, pengguna juga wajib mengenal bahaya dari pengguna ban Vulkanisi seperti:
a. Ban full press mungkin memiliki potensi risiko lebih tinggi terkait keamanan, terutama jika proses pengepresan tidak dilakukan dengan sempurna. Ban ini bisa mengalami keretakan atau terkelupas pada kecepatan tinggi atau saat beban berat.
b. Ban vulkanisir, jika diproses dengan baik, bisa lebih aman dibandingkan ban full press. Namun, karena hanya bagian tapak yang diperbarui, ban ini masih membawa risiko terkait dengan kondisi dinding samping yang mungkin sudah menua atau rusak.
Pilihan Editor: BYD dan Huawei Punya Teknologi Swakemudi Offroad
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto